Ki-demang.com : Candi

Kaca Ngajeng Candhi

ikon-kaca-ngajeng
 

ikon-buku-tamu

candi-prov-yogyakarta

candi-sleman
candi-bantul
candi-gunung-kidul
candi-kulon-progocandi-kota-yogyakarta


 candi-prov-jawa-tengah
candi-klaten
candi-magelang
candi-boyolali
candi-temanggung
candi-kabupaten-semarang
candi-banyumas
candi-wonosobo
candi-kota-semarang
candi-kendal
candi-banjarnegara
candi-batang
candi-pemalang
candi-tegal
candi-brebes
candi-purwodadi
candi-kudus
candi-purworejo
 candi-purbalingga
candi-kebumen

    Jumlah Pengunjung

0463454
  Hari ini     :  Hari ini :117
  Kemarin     :  Kemarin :141
  Minggu ini   :  Minggu ini :253
  Bulan ini   :  Bulan ini :2870
  s/d hari ini   :  s/d hari ini :463454
Pengunjung Online : 12

Kontak Admin.

email-kidemang

01 Candi Abang

candi-abang-01

Gundukan bata candi yang tertutup rumput.

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/e/e5/Abang09_4_1.jpg

 

candi-abang-02

Gua di kompleks Candi Abang.

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/d/df/Abang09_4_2.jpg

 

candi-abang-03

Relief pada dinding gua
.
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/5/5e/Abang09_4_4.jpg


Candi Abang adalah sebuah candi Hindu yang terletak di Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Lokasi
Candi ini berada tidak jauh dari Candi Banyunibo dan Candi Barong, yaitu di Dusun Candiabang, Kelurahan Jogotirto, Kecamatan Berbah, Sleman, Yogyakarta. Tempat candi ini berada juga berdekatan dengan Bandara Adisucipto.
Pembangunan

Candi ini dibangun pada sekitar abad ke-9 dan ke-10 pada zaman Kerajaan Mataram Kuno. Meskipun demikian, candi ini diperkirakan mempunyai umur yang lebih muda dari candi-candi Hindu lainnya.
Arsitektur dan temuan

Candi yang berbentuk seperti piramid ini dinamakan Candi Abang karena terbuat dari batubata yang berwarna merah (abang dalam bahasa Jawa). Bentuk candi ini berupa segi empat dengan ukuran 36 m x 34 meter, sekarang banyak ditumbuhi rerumputan sehingga dari jauh nampak mirip seperti gundukan tanah atau bukit kecil.

Pada waktu pertama kali ditemukan, dalam candi ini terdapat arca dan alas yoni lambang dewa Siwa berbentuk segidelapan (tidak berbentuk segi empat, seperti biasanya) dengan sisi berukuran 15 cm.

Perusakan

Beberapa orang menganggap Candi Abang merupakan tempat penyimpanan harta karun pada zaman dahulu kala, oleh karena itu sering dirusak dan digali oleh orang tidak bertanggung jawab yang mencari harta peninggalan sejarah dan barang berharga. Hal demikian terjadi misalnya pada bulan November 2002.

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Abang


Administrative localization:
Blambangan, Jogotirto, Berbah, Sleman, DIY.

Geographical localization:
07° 48' 37.3" S
110° 28' 07.0" E
Precision: 7m
Alt.: 150m

 

Surroundings:
In lowland, atop of the 150m-high gunung Abang, 900m east of the Opak River. The hill rises in the middle of the plain between the Opak and the Gawe/Sorogeduk Rivers. Candi Abang is located 400m to the northwest of Sentono, 1250m to the northeast of Candirejo. From the candi, one has a magnificent view of the surroundings, including the Yogyakarta plain (west) and Mt Merapi (north). Eastwards and southwards, the eye encounters the impressive rocky barrier of the Gunung Kidul, which seems to form a crescent around Mt Abang.

 

Religion: Unknown.
Main features: Single temple.
State of preservation: Mound.

 

Description:
Candi Abang must have been a huge temple, but it is today reduced to a 6m-high heap of bricks without any shape. Some parts of the structure were apparently in stone, as testified by a stone base still lying a few meters away from the temple remains. Given its very bad state of preservation, it is impossible to draw any plan of the temple. A test pit revealed remains of a pit and a depression is still visible at its centre, suggested the presence of a temple pit or a stūpa inner chamber.
According to archaeological report the building stood in the middle of a courtyard covered with bricks (Laporan kegiatan Abang, Sentono and Jepang 2000: 3).

 

Inscriptions:
A short inscription has been found on the site and is dated 872 A.D. (Laporan kegiatan Abang, Sentono and Jepang 2000: 4).

 

Sumber : Candi Space and Landscape - Véronique Myriam Yvonne Degroot


kds penutupwangsul-manginggil

  • 02 Arca Ganesa >