Ki-demang.com : Candi

Kaca Ngajeng Candhi

ikon-kaca-ngajeng
 

ikon-buku-tamu

candi-prov-yogyakarta

candi-sleman
candi-bantul
candi-gunung-kidul
candi-kulon-progocandi-kota-yogyakarta


 candi-prov-jawa-tengah
candi-klaten
candi-magelang
candi-boyolali
candi-temanggung
candi-kabupaten-semarang
candi-banyumas
candi-wonosobo
candi-kota-semarang
candi-kendal
candi-banjarnegara
candi-batang
candi-pemalang
candi-tegal
candi-brebes
candi-purwodadi
candi-kudus
candi-purworejo
 candi-purbalingga
candi-kebumen

    Jumlah Pengunjung

0463425
  Hari ini     :  Hari ini :88
  Kemarin     :  Kemarin :141
  Minggu ini   :  Minggu ini :224
  Bulan ini   :  Bulan ini :2841
  s/d hari ini   :  s/d hari ini :463425
Pengunjung Online : 6

Kontak Admin.

email-kidemang

05b Candi Barong

candi-barong pnri1

Candi Barong merupakan bangunan punden berundak, yaitu model bangunan suci pada masa prahindu. Candi ini terdiri atas teras bersusun tiga, makin ke atas main sempit. Luas teras pertama adalah 90 x 63 m2, sedangkan teras kedua adalah 50 x 50 m2. Dilihat dari letak tangga naik dari teras ke terasnya, candi Hindu ini menghadap ke barat.

http://candi.pnri.go.id/jawa_tengah_yogyakarta/barong/image/UTARA_05220136.jpg


Candi barong merupakan candi peninggalan agama Hindu yang terletak di Dusun Candisari, Bokoharjo, Prambanan. Disebut Candi Barong karena terdapat hiasan kala di relung tubuh candi yang tampak seperti Barong. Keberadaan Candi Barong yang juga bernama Candi Sari Suragedug disebutkan dalam Prasasti Ratu Baka (856 M) dalam bahasa Sansekerta dan ditulis menggunakan huruf Jawa kuno. Dalam prasasti tersebut diceritakan tentang seorang raja bernama Sri Kumbaja atau Sri Kalasodbhava yang membangun tiga 'lingga', yaitu Krttiwasalingga dengan pendamping Dewi Sri, Triyarbakalingga dengan pendamping Dewi Suralaksmi, dan Haralingga dengan pendamping Dewi Mahalaksmi. Diperkirakan bangunan yang dimaksud adalah Candi Barong. Dalam Prasasti Pereng (863 M), yang juga ditulis dalam bahasa Sansekerta dengan menggunakan huruf Jawa kuno, disebutkan bahwa pada tahun 784 Saka (860 M) Rakai Walaing Pu Kumbhayoni menganugerahkan sawah dan dua bukit di Tamwahurang untuk keperluan pemeliharaan bangunan suci Syiwa bernama Bhadraloka. Para ahli berpendapat bahwa Sri Kumbaja atau Sri Kalasodbhava adalah Pu Kumbhayani dan bangunan Syiwa yang dimaksud adalah Candi Barong.

 

candi-barong pnri2

Di ujung utara terdapat reruntuhan bangunan yang belum dipugar.

http://candi.pnri.go.id/jawa_tengah_yogyakarta/barong/image/BARAT_UTARA_05220144.jpg

 

Berbeda dengan candi-candi lainnya di Jawa Tengah, Candi Barong merupakan bangunan punden berundak, yaitu model bangunan suci pada masa prahindu. Candi ini terdiri atas teras bersusun tiga, makin ke atas main sempit. Luas teras pertama adalah 90 x 63 m2, sedangkan teras kedua adalah 50 x 50 m2. Dilihat dari letak tangga naik dari teras ke terasnya, candi Hindu ini menghadap ke barat. Di pertengahan sisi barat terdapat tangga naik dari teras pertama ke teras kedua setinggi sekitar 4 m dengan lebar 3 m.

 

candi-barong pnri3

Teras ketiga, yang berukuran 25 x 38 m2, terletak 5 m dari permukaan teras kedua, dan dapat dicapai melalui tangga selebar 3,2 m. Tangga tersebut dilengkapi dengan pipi tangga di kiri-kanannya. Di pangkal tangga terdapat hiasan menyerupai 'ukel' yang sudah tidak jelas bentuknya.

http://candi.pnri.go.id/jawa_tengah_yogyakarta/barong/image/BARAT_05220149.jpg

 

candi-barong pnri8

Di kiri dan kanan dinding pipi tangga terdapat hiasan berupa daun kalpataru yang sebagian sudah rusak.

http://candi.pnri.go.id/jawa_tengah_yogyakarta/barong/image/BARAT_05220150.jpg

Teras ketiga, yang berukuran 25 x 38 m2, terletak 5 m dari permukaan teras kedua, dan dapat dicapai melalui tangga selebar 3,2 m. Tangga tersebut dilengkapi dengan pipi tangga di kiri-kanannya. Di pangkal tangga terdapat hiasan menyerupai 'ukel' yang sudah tidak jelas bentuknya. Di kiri dan kanan dinding pipi tangga terdapat hiasan berupa daun kalpataru yang sebagian sudah rusak. Di puncak tangga terdapat gerbang beratap (gapura paduraksa) menuju ke pelataran teras ketiga. Di atas ambang gapura terdapat hiasan Kalamakara.

 

candi-barong pnri5

Di puncak tangga terdapat gerbang beratap (gapura paduraksa) menuju ke pelataran teras ketiga. Di atas ambang gapura terdapat hiasan Kalamakara.

http://candi.pnri.go.id/jawa_tengah_yogyakarta/barong/image/BARAT_05220141.jpg

 

 Dinding teras diberi penguat berupa susunan balok batu andesit yang diperhalus dengan lapisan batu putih di permukaannya. Dinding teras candi, dari teras terbawah sampai yang teratas, terlihat polos tanpa hiasan. Mendekati ujung selatan dinding barat teras ketiga terdapat ceruk yang belum jelas fungsinya.

 

candi-barong pnri7

Di pelataran teras teratas Candi Barong berdiri dua bangunan tanpa ruangan dalam tubuhnya. Kedua bangunan tersebut menghadap ke barat dan berjajar arah selatan-utara.

http://candi.pnri.go.id/jawa_tengah_yogyakarta/barong/image/BARAT_05220138.jpg

 

candi-barong pnri8

Di pelataran teras teratas, yang dianggap sebagai tempat yang tersuci terdapat dua bangunan berjajar arah utara-selatan, masing-masing mempunyai luas dasar 8 x 8 m2. Bangunan pertama terletak di ujung selatan, sedangkan yang kedua terletak di tengah pelataran, tepat berhadapan dengan tangga.

http://candi.pnri.go.id/jawa_tengah_yogyakarta/barong/image/BARAT_05220142.jpg

candi-barong pnri9

Di ujung utara terdapat reruntuhan bangunan yang belum dipugar.

http://candi.pnri.go.id/jawa_tengah_yogyakarta/barong/image/BARAT_UTARA_05220144.jpg

Di pelataran teras teratas, yang dianggap sebagai tempat yang tersuci terdapat dua bangunan berjajar arah utara-selatan, masing-masing mempunyai luas dasar 8 x 8 m2. Bangunan pertama terletak di ujung selatan, sedangkan yang kedua terletak di tengah pelataran, tepat berhadapan dengan tangga. Di ujung utara terdapat reruntuhan bangunan yang belum dipugar.


Kedua bangunan yang ada tidak mempunyai mempunyai pintu masuk ke tubuh candi, karena tidak terdapat ruangan di dalamnya, walaupun, menurut hasil penelitian, diperkirakan terdapat rongga dalam tubuh bangunan. Relung-relung yang ada saat ini dalam keadaan kosong. Arca yang pernah ditempatkan di sana sudah tak bersisa, walaupun konon pada saat pemugarannya ditemukan 3 arca dewi dan 4 arca dewa yang berciri Syiwaistik. Pada keempat sisi masing-masing bangunan hanya terdapat relung tempat menaruh arca. Di atas ambang relung terdapat hiasan kalamakara lengkap dengan rahang bawah yang sangat sederhana pahatannya.

 

candi-barong pnri10

Pada keempat sisi masing-masing bangunan hanya terdapat relung tempat menaruh arca. Di atas ambang relung terdapat hiasan kalamakara lengkap dengan rahang bawah yang sangat sederhana pahatannya.

http://candi.pnri.go.id/jawa_tengah_yogyakarta/barong/image/BARAT_05220155.jpg

 

candi-barong pnri11

Tidak terdapat hiasan relief pada dinding dan kaki bangunan, hanya ada pahatan berpola dedaunan dan sosok manusia yang sederhana. Atap candi bersusun dengan puncak runcing. Pelipit atap berpola ratna dan kumuda.

http://candi.pnri.go.id/jawa_tengah_yogyakarta/barong/image/UTARA_05220158.jpg

candi-barong pnri12

Atap candi bersusun dengan puncak runcing. Pelipit atap berpola bungan dan kumuda.

http://candi.pnri.go.id/jawa_tengah_yogyakarta/barong/image/BARAT_05220154.jpg

Tidak terdapat hiasan relief pada dinding dan kaki bangunan, hanya ada pahatan berpola dedaunan dan sosok manusia yang sederhana. Atap candi bersusun dengan puncak runcing. Pelipit atap berpola bunga dan kumuda.

 

Sumber : http://candi.pnri.go.id/jawa_tengah_yogyakarta/barong/barong.htm


kds penutupwangsul-manginggil

  • < 05a Candi Barong
  • 06 Bogem >