Ki-demang.com : Candi

Lokasi :
Reruntuhan candi ini berlokasi di Desa Candi Dukuh, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang dan berada dipinggir Rawa Pening.

Sejarah :
Di sekitar Rawa Ppening terdapat sebuah peninggalan sebuah candi. Candi ini bernama Candi Dukuh yaitu sesuai dengan nama lokasi candi ini berada.
Menurut penduduk sekitar candi ini adalah peninggalan Prabu Brawijaya V sehingga kadang candi ini disebut juga dengan candi Brawijaya.

Kondisi :
Candi ini hanya tinggal reruntuhan saja dan tidak diketahui bagaimana bentuk dari candi ini. Diantara reruntuhan candi masih banyak batu berelief, hiasan kala dan lingga patok.
Menurut warga dahulu ada beberapa buah arca yg berada di candi ini, tetapi sayang arca tersebut sudah hilang dicuri.
Pengunjung banyak ke candi ini kebanyakan wisatawan asing dan orang - orang yang menepi untuk bersemedi ataupun orang yang memang punya tujuan untuk ziarah dan mencari berkah.
Keberadaan candi ini dibawah pengawasan BP3 Jawa Tengah dan terdapat pos penjagaan beserta juru kunci yang bertugas memelihara candi dan juga memberi penjelasan kepada wisatawan atau pengunjung.

Lokasi candi berada diatas sebuah bukit, untuk menuju candi ini harus melewati jalan setapak yang cukup menanjak dengan pemandangan Rawa Pening disekitarnya.

Sumber : http://tarabuwana.blogspot.com/search/label/Semarang

DUKUH (Banyubiru, Brawijaya)
Administrative location:

Brawijaya, Rowoboni, Banyubiru, Semarang, JT.

Geographical location: 07° 18' 40.9" S
110° 25' 34.2" E
Precision: 9m
Alt.: 496m

Surroundings:

In lower middle land, at the top of a small hill overlooking the Rawapening Lake and backed by Mount Telomojo and Mount Merbabu. To the west Mount Ungaran is clearly visible. Down the hill are two hot springs.

Religion: Hindu
Main features: Single temple; facing east; staggered square; enclosure.
State of preservation: Only the base of the building remains.

Description:

The temple base is square and measures 5,80m x 5,80m. Its eastern face is unfortunately badly damaged and it is not possible anymore to confirm the existence of a stair on this side.
The temple body would have been lightly staggered square and turned to the east (Friederich 1876: 75).

Sumber : Candi Space and Landscape - Véronique Myriam Yvonne Degroot