| Wayang Kelompok Aksara D |
| Drupadi - Solo |

|
DEWI DRUPADI atau Dewi Kresna dan dikenal pula dengan nama Pancali (Mahabharata) adalah putri sulung Prabu Drupada, raja negara Pancala dengan permaisuri Dewi Gandawati, Putri Prabu Gandabayu dengan Dewi Gandini. DEWI DRUPADI Dewi Drupadi putri Prabu Drupada dan negara Cernpalareja, permaisuri Prabu Yudistira dan ibu Pancawala. Drupadi seorang yang bersahaja dan selalu ikut memikirkan nasib Pendawa. Suatu waktu, di dalam suatu perayaan ia dibikin malu oleh Dursasana, karena sanggulnya terlepas. Seketika itu juga Drupadi bersumpah takkan bersanggu1, sebelum berlangir, berseka kulit dengan darah Dursasana. Dalam perang Baratayuda ia mengikuti Pendawa ke medan perang. Setelah Dursasana mati dibunuh oleh Werkodara, berlangirlah ia dengan darah Dursasana dan mulai saat itu ia bersanggul lagi. Di sini terbukti, betapa kuatnya hati wanita dalam menepati janji yang pernah diucapkannya. Wanita membela kematian suaminya terhitung perbuatan yang utama di dalam adat-istiadat. Mengingat betapa sedihnya hati wanita yang ditinggal mati suaminya, maka kesediaannya untuk membela kematian suaminya adalah suatu pengorbanan yang maha besar. Malahan ada disebut di dalam cerita wayang, bahwa seorang putri yang membela diikuti pula di dalam perbuatannya itu oleh dayang dayangnya yang dengan itu ingin memperlihatkan kesetiaannya. Dewi Drupadi bermata jaitan, berhidung mancung, bermuka tenang dan tertunduk. Bersanggul keling, sebagian rambut terurai polos (bersahaja), bersunting waderan. Tak memakai perhiasan emas atau permata apapun. Segala-galanya sederhana seperti Prabu Yudistira. Sumber : Sejarah Wayang Purwa - Hardjowirogo - PN Balai Pustaka - 1982 |














