| Wayang Kelompok Aksara M |
| Matswapati - Solo |

|
PRABU MATSWAPATI Prabu Matswapati adalah raja binatara (agung) negara Wirata, seorang raja yang memerintah segala raja. Negara Wirata terhitung negara tertua di jaman Purwa. Prabu Matswapati berputra tiga orang: Raden Seta, Raden Utara, Raden Wratsangka, dan berputri seorang, Dewi Utari. Ketiga putra tersebut adalah pahlawan negara Wirata. Di dalam perang Baratayuda mereka berganti-ganti memimpin perang dan ketiga-tiganya tewas berturut-turut. Dewi Utara diperistri Raden Angkawijaya. Prabu Matswapati sangat sayang pada keluarga Pendawa. Di dalam perang Baratayuda ia memihak Pendawa dan menjadi pemimpin serta penasehat mereka. Prabu Matswapati bermata kedondongan, berhidung dan bermulut serba lengkap, berjenggot. Bermahkota topong, berjamang tiga susun dengan garuda membelakang, berpraba dan bersunting waderan. Bergelang. Berpontoh. Berkeroncong dan berkain bokongan raton, kerajaan. Kedua tangan yang diatur seperti tampak di dalam gambar menandakan, bahwa ia menyilakan tamu dengan hormat, misalnya pada waktu ia menyilakan seorang tamu raja. Kalau menyilakan hanya dengan satu tangan, tangan depan, itu berarti, bahwa ia menyilakan seorang tamu bukan raja. Menggerakkan satu tangan dilakukan pada waktu sedang berbicara, dan mendiamkan saja tangan itu berarti, bahwa percakapan sudah selesai. Sumber : Sejarah Wayang Purwa - Hardjowirogo - PN Balai Pustaka - 1982 |















