Ki-demang.com : Galeria

Kaca Ngajeng

kaca-ngajeng


ikon-buku-tamu

Gambar Kayon

gambar-kayon

Gambar Wayang

wayang-aksara-a
wayang-aksara-b
wayang-aksara-c
wayang-aksara-d
wayang-aksara-e
wayang-aksara-g
wayang-aksara-h
wayang-aksara-i
wayang-aksara-j
wayang-aksara-k
wayang-aksara-l
wayang-aksara-m
wayang-aksara-n
wayang-aksara-p
wayang-aksara-r
wayang-aksara-s
wayang-aksara-t
wayang-aksara-u
wayang-aksara-w
wayang-aksara-y

Gambar Gamelan

gambar-gamelan

    Jumlah Pengunjung

1280603
  Hari ini     :  Hari ini :501
  Kemarin     :  Kemarin :259
  Minggu ini   :  Minggu ini :753
  Bulan ini   :  Bulan ini :9344
  s/d hari ini   :  s/d hari ini :1280603
Jumlah Kunjungan Tertinggi
10-28-2025 : 2326
Pengunjung Online : 23

Kontak Admin.

email-kidemang

 
Wayang Kelompok Aksara N

Narada - Solo

 Narada-Solo

BETARA NARADA (KANEKAPUTRA)

Betara Narada atau disebut juga Kanekaputra adalah putra Hyang Darmajaka. Ia elok parasnya dan sakti pula. Untuk dapat menambah kesaktiannya, Betara Kanekaputra bertapa di atas air samudera dengan tidak bergerak gerak. Tangan kanannya menggenggam cupu (cepu) Linggamanik yang tak pernah dilepaskannya.

Perbuatan Betara Narada diketahui oleh Betara Guru yang menanggapinya sebagai usaha Betara Narada untuk menguasai dunia ini. Maka segala Dewa oleh Betara Guru dititahkan, supaya mencegah kehendak Betara Narada itu sampai-sampai dengan menggunakan senjata, tetapi segala usaha itu tak berhasil. Betara Narada bersitetap di dalam tapanya. Kemudian Betara Guru sendiri datang menjumpai Betara Kanekaputra. Terjadilah bantah-membantah antara kedua Dewa itu, di mana Betara Guru keluar sebagai pihak yang kalah-bantah. Oleh karenanya Betara Guru merasa lebih muda dari Betara Narada dan untuk selanjutnya menyebut Betara Kanekaputra kakang, kanda. Betara Kanekaputra kemudian dibawa oleh Betara Guru dan dilantik sebagai ketua semua Dewa di Jonggringsaloka yakni istana segala Dewa.

Suatu ketika karena murkanya terhadap Betara Kanekaputra, maka muka Betara yang tampan ini oleh Betara Guru dirobah hingga menjadi jelek, sesudah itu Kanekaputra disebut Narada. Betara Narada bermata kriyipan, berkedip kedip terus, berhidung dempak mendongak, bermulut terbuka menampakan gigi, berkumis, bermahkota bentuk topong dengan garuda membelakang, berkain rapekan, berkeris bentuk ladrang (panjang), bersepatu.


Sumber : Sejarah Wayang Purwa - Hardjowirogo - PN Balai Pustaka - 1982

 kds penutup
wangsul-manginggil

  • < 04 Nakula - Solo
  • 06 Narasoma - Solo >