Ki-demang.com : Galeria

Kaca Ngajeng

kaca-ngajeng


ikon-buku-tamu

Gambar Kayon

gambar-kayon

Gambar Wayang

wayang-aksara-a
wayang-aksara-b
wayang-aksara-c
wayang-aksara-d
wayang-aksara-e
wayang-aksara-g
wayang-aksara-h
wayang-aksara-i
wayang-aksara-j
wayang-aksara-k
wayang-aksara-l
wayang-aksara-m
wayang-aksara-n
wayang-aksara-p
wayang-aksara-r
wayang-aksara-s
wayang-aksara-t
wayang-aksara-u
wayang-aksara-w
wayang-aksara-y

Gambar Gamelan

gambar-gamelan

    Jumlah Pengunjung

1280607
  Hari ini     :  Hari ini :505
  Kemarin     :  Kemarin :259
  Minggu ini   :  Minggu ini :757
  Bulan ini   :  Bulan ini :9348
  s/d hari ini   :  s/d hari ini :1280607
Jumlah Kunjungan Tertinggi
10-28-2025 : 2326
Pengunjung Online : 16

Kontak Admin.

email-kidemang

Wayang Kelompok Aksara P

Palasara - Solo
Palasara-Solo

RADEN PALASARA

Raden Palasara anak Bambang Sakri. Ia seorang pendeta ksatria. Ia bertingkah laku pendeta, tetapi juga bertingkah laku ksatria yang suka berperang.

Sewaktu bertapa, ia digoda oleh seorang Dewa yang mewujudkan dirinya sebagai seekor burung emprit dan yang bersarang di rambut sang tapa. Karena marah sang tapa memburu burung itu.

Itulah yang menjadikan sebab ia berjumpa dengan Dewi Durgandini, seorang putri raja negara Wirata yang cedang bertapa di perahu dan yang kemudian diperistrinya.

Burung emprit tersebut sesungguhnya adalah jadian seorang Dewa yang memang sengaja datang untuk menggoda Raden Palasara. Para Dewa menghendaki, supaya ksatria itu meninggalkan kependetaannya, sesuai dengan panggilannya bertempat tinggal di negara dan kemudian bertakhta pula di situ sebagai raja.

Raden Palasara menciptakan hutan menjadi negra, yakni negara Astina, bertahta disitu sebagai raja dengan nama Prabu Dwipakeswara. Sesudah Ia menjadi pendeta, digunakanlah olehnya sebutan Begawan.

Menurut riwayat, Palasaralah yang mengarang sejarah dan cerita mengenai segala Dewa dan keturunan mereka.

Raden Palasara bermata jaitan, berhidung mancung, bermuka tenang. Rambutnya dihias dengan garuda membelakang. Sebagian rambutnya terurai dan berbentuk gimbal (bergumpal gumpal) Bersunting waderan. Berselendang. Berkain bokongan ksatria.


Sumber : Sejarah Wayang Purwa - Hardjowirogo - PN Balai Pustaka - 1982



 kds penutup
wangsul-manginggil

  • < 01 Padmanaba - Solo
  • 03 Palupi - Solo >