Ki-demang.com : Galeria

Kaca Ngajeng

kaca-ngajeng


ikon-buku-tamu

Gambar Kayon

gambar-kayon

Gambar Wayang

wayang-aksara-a
wayang-aksara-b
wayang-aksara-c
wayang-aksara-d
wayang-aksara-e
wayang-aksara-g
wayang-aksara-h
wayang-aksara-i
wayang-aksara-j
wayang-aksara-k
wayang-aksara-l
wayang-aksara-m
wayang-aksara-n
wayang-aksara-p
wayang-aksara-r
wayang-aksara-s
wayang-aksara-t
wayang-aksara-u
wayang-aksara-w
wayang-aksara-y

Gambar Gamelan

gambar-gamelan

    Jumlah Pengunjung

1280608
  Hari ini     :  Hari ini :506
  Kemarin     :  Kemarin :259
  Minggu ini   :  Minggu ini :758
  Bulan ini   :  Bulan ini :9349
  s/d hari ini   :  s/d hari ini :1280608
Jumlah Kunjungan Tertinggi
10-28-2025 : 2326
Pengunjung Online : 27

Kontak Admin.

email-kidemang

Wayang Kelompok Aksara P

Pujawati - Solo

 Pujawati-Solo

DEWI PUJAWATI

Pada suatu malam Dewi Pujawati, putri Begawan Bagaspati, bermimpi bertemu dengan seorang ksatria bernama Raden Narasoma. Sang dewi minta kepada ramandanya mencarikan ksatria, dengan siapa ia bertemu di dalam mimpi itu. Pergilah sang begawan mencari ksatria tersebut, menemukannya dan memintanya, supaya kawin dengan putrinya, tetapi Raden Narasoma menolak.Terjadjlah perang, Narasoma kalah, dibawa oleh Bagaspati dan dikawinkan dengan Pujawati.

Tetapi kemudian Narasoma malu mempunyai mertua raksasa. Setelah hal ini disampajkan oleh Pujawati kepada sang begawan, sang begawan pun bersedia dimatikan, asalkan perkawinan tetap dilangsungkan.

Dibunuhnya Begawan Bagaspati oleh Raden Narasoma. Bagaspati meninggalkan kepada Narasoma wasiat kesaktian Candrabirawa berupa raksasa raksasa kecil yang bisa membantu di dalam perang. Tetapi Sang Begawan juga meninggalkan pesan, bahwa di dalam perang Baratayuda Narasoma akan menerima balasan perbuatannya atas diri Bagaspati dari seorang orang yang berdarah putih (suci). Ternyata kemudian pembalasan dilakukan oleh Prabu Yudistira.

Dewi Pujawati berhidung mancung, bermuka tenang, bersanggul keling, sebagian rambutnya terurai, bersunting bunga. Bergelang dan berpontoh.


Sumber : Sejarah Wayang Purwa - Hardjowirogo - PN Balai Pustaka - 1982

 kds penutup
wangsul-manginggil

  • < 32 Priambada - Solo
  • 34 Puntadewa - Solo >