01 Cabean Kunti |
Situs Cabean Kunti lebih dikenal dengan sebutan Sendang Pitu. Seperti namanya, situs ini merupakan kumpulan sendang (=mata air) yang berjumlah pitu (=tujuh). Akan tetapi dalam perjalanan saya ke sana, saya hanya menemukan lima di antaranya. Situs ini terletak di Desa Cabean Kunti, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali tidak jauh dari Candi Lawang dan Candi Sari Cepogo. Situs ini diperkirakan dibangun oleh Ratu Dyah Wawa dari Wangsa Syailendra. Kalau saya boleh berandai-andai, dahulu wilayah Cabean Kunti ini merupakan wilayah mata air dengan debit yang cukup tinggi. Di mana ada air, di situ ada kehidupan. Mungkin orang-orang percaya, tempat di mana terdapat sumber kehidupan, berarti di situ bersemayam kuasa ilahi. Oleh karenanya, dibangun candi untuk menghormati sang Pencipta. Keberadaan situs ini juga disertai dengan mitos-mitos yang beredar di tengah masyarakat. Tersebutlah, seorang bernama Joko Badung yang mencintai Dewi Kunti. Seperti kisah-kisah romantis Jawa yang lain, sang Dewi ingin 'menjual' cintanya dengan tujuh sendang dan sembilan sumur. Saat ini, lokasi situs sudah bercampur dengan sumur-sumur baru milik warga. Apakah ini berarti keadaan situs ini 'terhimpit' oleh modernisasi desa? Yah, kita hanya bisa berharap tidak ada upaya perusakan dan pencurian situs oleh tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab.
Sumber : http://www.yacob-ivan.com/2012/09/situs-cabean-kunti.html |
CABEAN (Cabean Kunti, Kunti, Sendang lerep, Sendang kunti, Sendang Semboja, Sendang Sida Tapa) Cabean, Kunti, Cepogo, Boyolali, JT. 07° 30' 12.1" S5
Surroundings: In the upper middle land, on the eastern slope of Mount Merapi, on the banks of a kali Kunti/Pule. The site is located 650 to the north northwest of Kuwarigan.
Religion: Hindu (?)
Description: The site is composed of five bathing places scattered along the banks of kali Kunti/Pule.6 They all share roughly the same layout and dimensions: a rectangular pool measuring 4.70m x 1.50m, bordered on three sides by a wall. None of them is orientated around the cardinal points, neither are they in a line.
Sumber : Candi Space and Landscape - Véronique Myriam Yvonne Degroot |