Ki-demang.com : Candi

Kabupaten boyolali yang identik dengan susu sapi ternyata memiliki beberapa peninggalan purbakala yang berupa situs petirtaan ataupun candi.
Menurut seorang teman yang tinggal di Selo diceritakan bahwa ada 2 buah candi yg berada di daerah Cepogo.
Dari penuturan teman tersebut saya coba menjelajahi Cepogo untuk membuktikan kebenaran cerita tersebut.
Setelah melewati perjalanan panjang naik turun pegunungan dari Magelang melewari Blabak, Sawangan, Ketep, Wonolelo, Selo dan bertanya kesana kemari akhirnya sampai di daerah Cepogo dan menemukan apa yang saya cari.
Ada 2 buah candi yang berada di Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali yaitu Candi Lawang dan Candi Sari.
Tujuan pertama adalah Candi Lawang, pencarian menuju candi ini sungguh sangat sulit karena lokasi candi ada ditengah desa yang berada cukup jauh dari jalan raya, ditambah banyaknya perempatan dan minimnya petunjuk yang membuat hampir 30 menit lebih saya baru bisa menemukan lokasi candi ini.

Lokasi :
Candi lawang berada di Ds.Gedangan, Kec.Cepogo, Kab.Boyolali.

Rute :

Setelah tiba di pasar cepogo ikuti terus jalan yang menuju ke arah boyolali.
Ada sebuah pertigaan di kanan jalan yang ditandai dengan sebuah tugu bambu runcing dan sebuah papan petunjuk ke arah Pracimoharjo.
Beloklah ke pertigaan tersebut dan lurus terus maka anda akan tiba dipertigaan tepat di depan Pesanggrahan Pracimoharjo. Belok ke kiri dan ikuti terus jalan tersebut sampai anda tiba disebuah pertigaan.
Dipertigaan tersebut beloklah ke kanan dan anda akan masuk ke desa candiroto. Ikuti jalan tersebut dan beloklah ke kiri pada pertigaan yang kedua. Belok dipertigaan tersebut anda akan berjumpa lagi dengan sebuah perempatan. Belok ke kiri dan ikuti jalan tersebut sampai anda tiba disebuah pertigaan yang terdapat Poskamling Ds.Candiroto.
Beloklah ke kanan dan ikuti jalan tersebut sampai bertemu dengan pertigaan lagi. Belok ke kiri dipertigaan tersebut dan ikuto jalan sampai tiba lagi disebuah perempatan. Belok ke kanan dan lurus terus sampai anda melewati sebuah lapangan.
Setelah melewati lapangan akan bertemu lagi dengan sebuah pertigaan, jika lurus anda akan sampai di petilasan Tapak Noto. Dipertigaan tersebut belok kanan dan anda akan melewati jalan kecil dengan rimbunnya rumput gajah dan melewati hutan bambu.
Anda akan berjumpa lagi dengan sebuah pertigaan. Disini terdapat papan nama menuju ke candi lawang. Belok kiri pada pertigaan tersebut dan ikuti jalan tersebut sampai anda tiba dipertigaan lagi. Belok kiri pada pertigaan tersebut dan ikuti jalan tersebut maka anda akan sampai di pertigaan Ds.Gedangan.
Disini anda belok kanan dan carilah pertigaan kedua, lalu belok kiri. Candi Lawang ada dibelakang rumah warga.

Sejarah :
Candi ini berada di tengah perkampungan dan suasananya sangat sepi dan asri. Candi Lawang merupakan kompleks candi Hindhu dengan struktur seperti kompleks Candi Prambanan, yaitu 3 candi utama dan 3 candi Perwara.
Berdasarkan hasil penelitian, Candi Lawang lebih tepat disebut dengan "kompleks Candi Lawang" yang antara lain ditunjukkan oleh kompleksitas bangunan yang terdiri atas sedikitknya 6 bangunan.
Keenam bangunan yang sudah dapat dikenali adalah satu Bangunan Induk, dua bangunan perwara di kanan dan kiri bangunan induk, serta tiga bangunan di atas satu batur yang berada di depan ketiga bangunan tersebut.
Candi ini masih dalam tahap pemugaran oleh pihak purbakala.

Sumber : http://tarabuwana.blogspot.com/2010/03/candi-lawang.html

LAWANG
Administrative localization:

Lawang, Gedangan, Cepogo, Boyolali, JT.

Geographical localization:

07° 31' 24.9" S
110° 31' 11.0" E
Precision: 7m
Alt.: 915m

Surroundings:

In the upper middle land, on the eastern side of Mount Merapi, on sloping ground, 25m to the south of kali Gandul. The site is located 900 to the northeast of Sari.

Religion: Hindu.
Main feature : Sanctuary type 3; main temple square; facing west.
State of preservation: Only the bases of the secondary buildings are still visible. As for the main temple, the lower part of its temple body is partly preserved too.

Description:

The sanctuary is made out of one main temple and two or three secondary buildings.
The main temple has a square base, with a projection to the west for the staircase. It measures 6,40m x 6,40m.
The temple body is 5m square and has a projection to the west.
The walls of the cella are no longer visible, but the temple pit is preserved. It is roughly 85cm square and 3,60m deep.
South of the main temple lies a secondary shrine. Its base is 3,35m square, with a projection to the west for the staircase.
North of the main temple was probably a similar structure, although only one line of stone is visible nowadays.
In front of the main temple, one finds an elongated structure measuring 12,45m (N-S) x 3,25m (E-W). It has three staircases on its eastern side.
At the rear of the main temple is a small rectangular structure. Only the lower wall is left. It measures 2.4m x 1.7m.

Sculptures:

A yoni is still visible among the remains.

Inscriptions: On the door jamb a short inscription is visible.
It reads "ju thi ka la ma sa tka" (Sugito 1999-2000: 2), i.e. 861 A.D. (Krom 1923, I: 412).

Sumber : Candi Space and Landscape - Véronique Myriam Yvonne Degroot