Wayang Kelompok Aksara A |
Antasena - Banyumas |
ANTASENA adalah Putra Bima/Werkudara, salah satu dari lima satria Pandawa, dengan Dewi Urangayu, putri Hyang Mintuna (Dewa ikan air tawar) di Kisiknarmada.
RADEN ANTASENA Raden Antasena putra Wrekodara yang tertua dari perkawinannya dengan Dewi Nagagini, putri Hyang Antaboga, Dewa ular di Saptapratala. Antasena juga bernama Antareja dan terhitung sebangsa Dewa. Ia bisa hidup di dalam bumi dan terbang di angkasa. Tetapi ia tetap tinggal di dalam bumi dan hanya ke luar bila perlu. Antasena lebih sakti daripada ayahnya. Kesaktiannya yang luar biasa ialah kemampuannya untuk menyembur sebagai ular dan semburannya itu berbisa sekali. Jika dijilatnya jejak kaki seseorang, matilah orang itu. Karena mampu melihat jauh ke depan, Sri Kresna bertipu halus dan memerintahkan kepada Antasena, supaya menjilat jejaknya sendiri dan tewaslah Antasena. Kresna berbuat demikian, oleh karena kalau dia dibiarkan hidup, kelak takkan ada yang bisa menandingi Antasena di dalam perang Baratayuda. Raden Antasena bermata telengan, berhidung dempak, berkumis, berjenggot, berambut terurai bentuk polos. Berjamang dengan garuda membelakang dan bersunting kembang kluwih. Berkalung bulan sabit, bergelang, berpontoh dan berkeroncong. Berkain katongan, bercelana cindai. Sumber : Sejarah Wayang Purwa - Hardjowirogo - PN Balai Pustaka - 1982 |