Gambar Wayang - |
Wayang Kelompok Aksara B |
Bagong - Solo |
BAGONG terjadi dari bayangan Sanghyang Ismaya atas sabda Sanghyang Tunggal, ayahnya. BAGONG Pagog asal jadinya dari bayangan Semar. Tersebut di dalam cerita, bahwa ketika Semar mendapat titah untuk pergi ke dunia, ia tak bisa menemukannya. Maka ia pun minta kepada Dewa, supaya diberi teman. Bersabdalah Dewa, “Bayanganmulah yang akan menjadi temanmu.” Seketika itu juga bayangan Semar berwujud manusia dan diberi nama Bagong yang berarti bergerak dengan mengambil gerak bayangan Semar sebagai misal. Bagong beradat lancang. Bila mendengar orang berbicara, terus saja ia bersambungkata. lagak lagunya bodoh seperti anak kecil. Menurut riwayat pedalangan, pada jaman Mataram ada seorang dalang bernama Panjangmas. Keturunan Panjangmas itu mengembara di Jawa Timur dan memainkan di situ Semar, Gareng dan Petruk. Adapun keturunan yang mengembara di Jawa Barat, menggunakan Semar dan Bagong. Menurut riwayat pula, bilamana keturunannya adalah wanita. maka suaminya yang harus mendalang, tetapi sebelum mendalang, harus minta izin dulu dari istrinya. Bila Bagong berbicara, suaranya besar dan kedengaran kendor di leher. Mata Bagong berbentuk pecicilan (membeliak), berhidung pesek, bibir bawahnya panjang dan tebal, berkepala gundul, ada juga yang bergombak, berperut besar, berburut pusar. Bergelang dan berkain bentuk rapekan dagelan. Bagong berwanda: 1. Gilut, karangan Sri Sultan Agung, 2. Gembor, 3. Ngeñgkel, dan 4. Roti. Sumber : Sejarah Wayang Purwa - Hardjowirogo - PN Balai Pustaka - 1982 |