Ki-demang.com : Galeria

Kaca Ngajeng

kaca-ngajeng


ikon-buku-tamu

Gambar Kayon

gambar-kayon

Gambar Wayang

wayang-aksara-a
wayang-aksara-b
wayang-aksara-c
wayang-aksara-d
wayang-aksara-e
wayang-aksara-g
wayang-aksara-h
wayang-aksara-i
wayang-aksara-j
wayang-aksara-k
wayang-aksara-l
wayang-aksara-m
wayang-aksara-n
wayang-aksara-p
wayang-aksara-r
wayang-aksara-s
wayang-aksara-t
wayang-aksara-u
wayang-aksara-w
wayang-aksara-y

Gambar Gamelan

gambar-gamelan

    Jumlah Pengunjung

1280622
  Hari ini     :  Hari ini :520
  Kemarin     :  Kemarin :259
  Minggu ini   :  Minggu ini :772
  Bulan ini   :  Bulan ini :9363
  s/d hari ini   :  s/d hari ini :1280622
Jumlah Kunjungan Tertinggi
10-28-2025 : 2326
Pengunjung Online : 4

Kontak Admin.

email-kidemang

Wayang Kelompok Aksara D

Dadung Awuk - Solo

 Dadung-Awuk-Solo

DADUNGAWUK adalah raksasa kerdil anak buah Bathari Durga, raja makhluk siluman yang bertahta di Kahyangan Setragandamayit. Dadungawuk tinggal di hutan Krendayana, bertugas menggembalakan kerbau/Andanu (Jawa) milik Bathari Durga.
Kerbau Andanu berjumlah 40 ekor, semuanya berwarna hitam, berkaki putih (=pancal panggung/Jawa).
Karena indahnya pernah dipinjam keluarga Pandawa untuk memenuhi persyaratan permintaan Dewi Sumbadra, putri Prabu Basudewa dengan permaisuri Dewi Badrahini dari negara Mandura, ketika dipinang oleh Arjuna.
Pada mulanya Dadungawuk menolak. Tetapi setelah dikalahkan oleh Bima, Dadungawuk bersedia menyerahkan Andanu, yang akan digunakan untuk memeriahkan pawai perkawinan Dewi Subadra dengan Arjuna yang pestanya diselenggarkan di negara Dwarawati.
Atas seijin Bathari Durga, Dadungawuk sendiri bertindak sebagai pawangnya.
Setelah pesta perkawinan selesai, Dadungawuk dan Andanu kembali kehutan Kerndayana.


DADUNGAWUK

Dadungawuk adalah raksasa penggembala kerbau Andanu kepunyaan Betari Durga. Ia selalu menjaga kerbau-kerbau itu di hutan Krendawahana. Pada waktu Arjuna kawin, kerbau-kerbau ini dipinjam oleh Wrekodara untuk digunakan sebagai pinangan Arjuna. Mula-mula Dadungawuk tak meluluskan permintaan Wrekodara, tetapi sesudah ia dikalahkan oleh ksatria ini, kerbau-kerbau diserahkan dan ia pun sebagai gembalanya.

Kerbau-kerbau yang ujung kakinya berwarna putih dan disebut pancal panggung itu, dalam kenyataannya tak ada.

Dadungawuk bermata kelipan, berhidung bentuk haluan perahu, bermulut terbuka, bergigi dan bertaring, berkalung ulur-ulur. Tangan memegang cambuk untuk mengembala kerbau danu, kerbau yang diliarkan dihutan.


Sumber : Sejarah Wayang Purwa - Hardjowirogo - PN Balai Pustaka - 1982


 


 kds penutup
wangsul-manginggil

  • 02 Dadunwacana - Solo >