Ki-demang.com : Galeria

Kaca Ngajeng

kaca-ngajeng


ikon-buku-tamu

Gambar Kayon

gambar-kayon

Gambar Wayang

wayang-aksara-a
wayang-aksara-b
wayang-aksara-c
wayang-aksara-d
wayang-aksara-e
wayang-aksara-g
wayang-aksara-h
wayang-aksara-i
wayang-aksara-j
wayang-aksara-k
wayang-aksara-l
wayang-aksara-m
wayang-aksara-n
wayang-aksara-p
wayang-aksara-r
wayang-aksara-s
wayang-aksara-t
wayang-aksara-u
wayang-aksara-w
wayang-aksara-y

Gambar Gamelan

gambar-gamelan

    Jumlah Pengunjung

1280553
  Hari ini     :  Hari ini :451
  Kemarin     :  Kemarin :259
  Minggu ini   :  Minggu ini :703
  Bulan ini   :  Bulan ini :9294
  s/d hari ini   :  s/d hari ini :1280553
Jumlah Kunjungan Tertinggi
10-28-2025 : 2326
Pengunjung Online : 5

Kontak Admin.

email-kidemang

Wayang Kelompok Aksara G

Gendari - Solo

 Gendari-Solo

DEWI GENDARI adalah putra Prabu Gandara, raja negara Gandaradesa dengan permaisuri Dewi Gandini.
Dewi Gendari mempunyai tiga orang saudara kandung, masing-masing bernama ; Arya Sakuni, Arya Surabasata dan Arya Gajaksa.
Dewi Gendari menikah dengan Prabu Drestarasta, raja negara Astina, putra Prabu Kresnadwipayana/Bagawan Abiyasa dengan permaisuri Dewi Ambika.
Dari perkawinan tersebut ia memperoleh 100 (seratus) orang anak, tetapi pada waktu lahirnya berwujud gumpalan darah kental, yang oleh Dewi Gendari dicerai beraikan menjadi seratus potongan, dan atas kehendak Dewata menjelma menjadi bayi Manusia.
Keseratus putra Dewi Gandari tersebut dikenal dengan nama Sata Kurawa.
Diantara mereka yang terkenal dalam pedalangan adalah: Duryudana (raja negara Astina). Bogadatta, (raja negara Turilaya), Carucitra, Citrayuda, Citraboma, Dursasana (Adipati Banjarjungut), Durmuka, Durmagati, Durgempo, Gardapati (raja negara Bukasapta), Gardapura, Kartamarma (raja negara Banyutinalang), Kartadenta, Surtayu, Surtayuda, Wikataboma, Widandini (raja negara Purantara) dan Dewi Dursilawati.
Dewi Gendari mempunyai sifat kejam dan bengis.
Dewi Gendari selalu mementingkan diri sendiri dan tidak segan-segan berkhianat serta pendendam.
Dendam dan kebenciannya terhadap Pandu, menjadi penyebab utama kebencian anak-anaknya, Kurawa terhadap Pandawa.
Dewi Gendari mati terjun ke dalam Pancaka/api pembakaran jenazah bersama Dewi Kunti dan Prabu Drestarasta setelah berakhirnya perang Bharatayuda.


 kds penutup
wangsul-manginggil

  • < 12 Gathutkaca Thathit - Solo
  • 14 Gorawangsa - Solo >