Ki-demang.com : Galeria

Kaca Ngajeng

kaca-ngajeng


ikon-buku-tamu

Gambar Kayon

gambar-kayon

Gambar Wayang

wayang-aksara-a
wayang-aksara-b
wayang-aksara-c
wayang-aksara-d
wayang-aksara-e
wayang-aksara-g
wayang-aksara-h
wayang-aksara-i
wayang-aksara-j
wayang-aksara-k
wayang-aksara-l
wayang-aksara-m
wayang-aksara-n
wayang-aksara-p
wayang-aksara-r
wayang-aksara-s
wayang-aksara-t
wayang-aksara-u
wayang-aksara-w
wayang-aksara-y

Gambar Gamelan

gambar-gamelan

    Jumlah Pengunjung

1280576
  Hari ini     :  Hari ini :474
  Kemarin     :  Kemarin :259
  Minggu ini   :  Minggu ini :726
  Bulan ini   :  Bulan ini :9317
  s/d hari ini   :  s/d hari ini :1280576
Jumlah Kunjungan Tertinggi
10-28-2025 : 2326
Pengunjung Online : 19

Kontak Admin.

email-kidemang

Wayang Kelompok Aksara K

Kenyawandu - Solo

 Kenyawandu-Solo

KENYAWANDU

Kenyawandu adalah seorang raksasa wandu (banci), menjadi ketua segala raksasa kerajaan raksasa atau inang pengasuh raja.

Wayang ini digunakan di dalam lakon apapun juga sebagai seorang patih dengan nama sesuka dalangnya, misalnya: Cantekawarti, Kepetmega dan lain-lain. Ia sakti dan bisa terbang di angkasa.

Kenyawandu bermata kedelan putih, berhidung bentuk haluan perahu, bermulut ngab!ak (terbuka), bergigi dan bertaring. Sedikit berjamang, berambut terurai bergumpal gumpal. Bersunting kembang kluwih panjang. Bergelang, berpontoh, dan berkeroncong. Berkain rapekan dan bercelana panjang berkembang limar. Di pinggang terselip senjata Wedung, yakni golok berujung tajam dan bersarung kayu. Senjata ini hanya sebagai tanda, bahwa pemakainya seorang hamba raja.

Bila hamba ini masuk lingkungan istana, ia harus menyelipkan wedungnya di pinggang sebelah kiri. Wedung gunanya hanya untuk memohon sesuatu bila sedang menghadap raja.

Kenyawandu juga digunakan untuk sengkalan (perhitungan tahun dengan kalimat) berbunyi: Buta nembah rarasing nata yang bila dihitung menjadi tahun angka 1525.

Sebelum Kenyawandu atas titah raja, mengawan untuk pergi ke lain negara, maka sebelumnya wayang Kenyawandu dicacakan dan dalang pun mengucap sebagai berikut:

Tersebutlah inang Pratiknyawati (nama ini dapat diganti-ganti sesuka dalang) segera ke luar ke alun-alun sesudah ia mendapat titah raja. Sekalipun ia seorang raseksi (raksasa perempuan), kesaktiannya tak berbeda dengai laki-laki. Maka ia pun diangkat sebagai pemimpin di negara itu dan senantiasa menyelesaikan tugasnya dengan baik. Pada saat sekarang ia menerima titah raja untuk peri ke negara Antahberantah dan tak lama lagi akan mengawan. Nyatalah raksasa ini sebangsa manusia halus. Walaupun ia sebesar buah pinang kering, ia dapat juga mengawan. Alkisah inang Pratiknyawati pun menyingkap kainnya dan melengserkan celana panjangnya. Lalu menengadah ke angkasa dengan mejejak bumi dan ia pun mengawanlah secepat kilat.

Setengah orang berpendapat, bahwa Kenyawandu melambangkan kepercayaan raja. Oleh karena ia berjiwa bukan laki-laki dan bukan pula perempuan, maka ia mendapat kepercayaan raja untuk bergaul baik dengan laki-laki maupun dengan perempuan, karena orang seperti Kenyawandu tak perlu dicemburukan dengan siapa pun. Jadi kepercayaan raja diberikan kepada seseorang yang suci lahir-batinnya.

Begitu pula halus kasarnya batin seseorang dapat dilihat dari ujud dan tingkah 1akunya.


Sumber : Sejarah Wayang Purwa - Hardjowirogo - PN Balai Pustaka - 1982



 kds penutup
wangsul-manginggil

  • < 27 Kencakarupa - Solo
  • 29 Kesawasidi - Solo >