Wayang Kelompok Aksara P |
Parikesit - Solo |
PARIKESIT adalah putra Abimanyu/Angkawijaya satria Plangkawati dengan permaisuri Dewi Utari, putri Prabu Matswapti dengan Dewi Ni Yustinawati dari negara Wirata. 1. Dewi Puyangan, berputra ; Ramayana dan Pramasata 2. Dewi Gentang, berputra ; Dewi Tamioyi 3. Dewi Satapi/Dewi Tapen, berputra ; Yudayana dan Dewi Pramasti 4. Dewi Impun, berputra ; Dewi Niyedi 5. Dewi Dangan, berputra ; Ramaprawa dan Basanta. RADEN PARIKESIT Raden Parikesit putra Raden Angkawijaya dari perkawinannya dengan Dewi Utari. Parikesit lahir sehabis perang Baratayuda. Sangat disayang oleh kelima Pendawa dan lain-lain. Sewaktu masih bayi, ia dicari oleh Aswatama, seorang keturunan Astina yang bermaksud membunuhnya, oleh karena menurut ramalan Parikesit akan menguasai Astina. Tetapi dengan tak disengaja si bayi Parikesit menendang panah yang diletakkan di dekatnya untuk menjaganya, mengenai Aswatama, hingga matilah dia. Parikesit kemudian bertakhta sebagai raja di Astina, bernama Prabu Kresnadipayana, menggunakan nama piutnya, Prabu Kresnadipayana (Abyasa). Parikesit terhitung wayang penutup di jaman Purwa. Sehabis itu datang jaman Madya dengan wayangnya yang bernama wayang Madya dan Parikesit merupakan cerita permulaannya. Dengan wayang Parikesit sebenarnya dimulai sudah wayang Madya, karena Parikesit merupakan wayang Purwa penghabisan dan wayang itu sedikit sekali dimainkan. Parikesit bermata jaitan, berhidung mancung. Berjamang dengan garuda besar membelakang, bersunting kembang kluwih, berambut terurai udalan. Berkalung putran bulan sabit. Bergelang, berpontoh dan berkeroncong. Berkain katongan. Sumber : Sejarah Wayang Purwa - Hardjowirogo - PN Balai Pustaka - 1982 |