Wayang Kelompok Aksara S |
Sarawita - Solo |
SARAWITA Sarawita teman Togog. Dalam pewayangan, ia menggunakan bahasa Melayu (Sekarang tentunya bahasa Indonesia) bercampur dengan bahasa Jawa dan ia mengaku orang Tanah Seberang asli, tulen. Waktu ia bertemu dengan pelawak-pelawak Pendawa, Gareng dan Petruk, ia selalu menyombong, tetapi ia cengeng, maka selalulah ia dipernainkan Gareng dan Petruk. Yang suka menggoda ialah Petruk yang memukul Sarawita, hingga ia menangis, tetapi tak lama kemudian menyombong lagi seperti ayam jago yang minta diserang musuhnya. Togog merasa sebel dan berkata, supaya jangan menyombong, sehabis kalah dan menangis. Sarawita bermata keran (juling), berhidung pesek, berbibir terbuka, rambutnya dicukur, rambut yang tinggal hanya di tempat-tempat yang ketumbuhan kudis-kudis. Berkain batik slobog dan pada ikat pinggangnya terselip senderik (Jawa: cundrik) kedua tangannya di belakang. Selain bernama Sarawita, juga bernama Tokun atau Bilung. Nama ini yang digunakan Togog kalau memanggil dia. Sumber : Sejarah Wayang Purwa - Hardjowirogo - PN Balai Pustaka - 1982 |