| Wayang Kelompok Aksara S |
| Sentanu - Solo |

|
PRABU SENTANU Prabu Sentanu adalah raja di Astina sebelum jaman Pendawa. Ia semula pendeta bergelar Resi dari negara Talkanda. Prabu Sentanu seorang pemarah dan lekas naik darah. Pada waktu masih menjadi pendeta di Talkanda, ia kematian istri dan ditinggali seorang bayi laki-laki bernama Dewabrata. Kemalangan itu memaksa Sentanu untuk meninggalkan negaranya guna mencari seorang perempuari yang mau menyusui anaknya, sebab di tempat tinggalnya sendiri tak ada perempuan yang kuat menyusui anaknya itu. Tetapi kepergian Sentanu yang sebenarnya ialah untuk mencari lawan perang. Setibanya di Astina, anak Sentanu disusui oleh permaisuri Prabu Palasara yang sedang menyusui anaknya sendiri, Raden Abyasa. Kemudian dengan kekerasan Sentanu minta, supaya permaisuri Astina, Dewi Durgandini, menjadi istrinya. Dengan seizin Dewa, terkabullah permintaannya itu. Maka Sentanu pun bertakhtalah menjadi raja di Astina. Ditilik secara lahir, titah Dewa itu tak adil, tetapi oleh Palasara titah itu diterima dengan tenang. Beginilah memang gambaran kesempurnaan batin yang tentunya sukar bisa diterima dengan berpikir secara duniawi. Inilah salah satu gambaran yang maknanya tak mudah bisa ditangkap. Prabu Sentanu bermata kedondongan, berhidung dan bermulut sernbada, gagah, berkumis. Bermahkota topong, berjamang tiga susun. Bersunting waderan, berpraba dan berkain bentuk bokongan raja. Sumber : Sejarah Wayang Purwa - Hardjowirogo - PN Balai Pustaka - 1982 |













