Ki-demang.com : Galeria

Kaca Ngajeng

kaca-ngajeng


ikon-buku-tamu

Gambar Kayon

gambar-kayon

Gambar Wayang

wayang-aksara-a
wayang-aksara-b
wayang-aksara-c
wayang-aksara-d
wayang-aksara-e
wayang-aksara-g
wayang-aksara-h
wayang-aksara-i
wayang-aksara-j
wayang-aksara-k
wayang-aksara-l
wayang-aksara-m
wayang-aksara-n
wayang-aksara-p
wayang-aksara-r
wayang-aksara-s
wayang-aksara-t
wayang-aksara-u
wayang-aksara-w
wayang-aksara-y

Gambar Gamelan

gambar-gamelan

    Jumlah Pengunjung

1280602
  Hari ini     :  Hari ini :500
  Kemarin     :  Kemarin :259
  Minggu ini   :  Minggu ini :752
  Bulan ini   :  Bulan ini :9343
  s/d hari ini   :  s/d hari ini :1280602
Jumlah Kunjungan Tertinggi
10-28-2025 : 2326
Pengunjung Online : 11

Kontak Admin.

email-kidemang

Wayang Kelompok Aksara U

Uma - Solo
 Uma-Solo

 

DEWI UMA

Dewi Uma juga bernama Umayi, anak seorang saudagar Omaran.

Dewi ini sakti. Ia pernah bertapa karena ingin berkuasa di dunia ini. Sewaktu bertapa, Ia mendapat tulah dan berobah menjadi ikan turbah. Karena kesaktiannya ia dipuja-puja oleh banyak orang. Tetapi setelah datang Betara Guru, ia dikalahkan dan hilanglah segala kesaktiannya. Sesudah menyerah dijadikanlah ia permaisuri Betara Guru. Karena ia dianggap sebagai orang yang sakti, sehingga layaklah kalau dijadikan permaisuri Betara Guru.

Dewi Uma berkuasa di Suralaya dan memerintah segala Dewi dalam mengimbangi Betara Guru yang memerintah segala Dewa. Tetapi suatu ketika terjadilah sengketa antara suami-istri itu. Dewi Uma disumpahi oleh Betara Guru, sehingga berobah menjadi raksasa. Untuk membalas dendam, Dewi Uma juga menyumpahi Betara Guru, sehingga Betara Guru menjadi bercaling seperti raksasa.

Apa yang terjadi atas diri Dewi Uma dan Betara Guru menjadi bukti, bahwa tak ada perbedaan antara pria dan wanita dalam hal kesaktian, asal saja kesaktian itu berpangkal pada kebenaran. Demikian pula tak ada perbedaan antara Dewa dan Dewi dalam hal kekuasaan. Meski Dewi Uma terkena kesaktian Betara Guru, hingga dia berobah menjadi namun Dewi Uma pun berhasil membalas dendam terhadap Betara Guru, sehingga Sang Dewa mendapatkan cacad berupa caling. Selanjutnya dapat dikemukakan, bahwa kekuasaan Dewi Uma tetap dan tak

berobah, hal mana terbukti dengan didapatnya kekuasaan kemudian oleh Dewi Uma di Setragandamayit.

Dewi Uma bermuka tenang dan menunduk. Berjamang, bersunting waderan. Bersanggul dengan dihias bunga. Sebagian rambutnya terurai, sanggulnya berbentuk polos, bergelang dan berpontoh, berkalung bentuk penanggalan bulan sabit. Bersepatu, hal mana menandakan bahwa dia seorang Dewi.


Sumber : Sejarah Wayang Purwa - Hardjowirogo - PN Balai Pustaka - 1982

 kds penutup
wangsul-manginggil

  • < 03 Ugrasena - Solo
  • 05 Utara - Solo >