Kesenian Tradhisional |
᭵ |
17. Barzanji |
![]() |
18. Rodad |
![]() Kesenian ini termasuk jenis slawatan yang lama dan sekarang ini sudah jarang ditemui. Perkumpulan kesenian Rodad yang masih ada pun sudah jarang mengadakan pementasan. |
19. Emprak |
![]() Fungsi kesenian Emprak ini hanyalah sebagai hiburan atau tontonan biasa. Kesenian ini lahir pada sekitar tahun 1927 di desa Pleret/Mejing, Gamping, Sleman. |
20. Angguk |
![]() Kesenian ini biasanya dipertunjukkan dalam rangka memperingati hari besar Islam, terutama hari lahir serta wafatnya Nabi Muhammad S.A.W. Dalam penyajiannya tarian ini termasuk tarian kelompok berpasangan dan berfungsi sebagai tontonan/hiburan bagi rnasyarakat desa. |
21. Trengganom/Kuntulan |
![]() Waktu kemunculannya tidak banyak diketahui orang. Para informan mengatakan bahwa jenis kesenian ini sudah lama ada dan mereka hanya mewarisinya dari orang tua atau kakek mereka saja. |
22. Peksimoi |
![]() Istilah peksimoi (peksi = burung, moi = baik) berarti "mempunyai cita-cita yang tinggi", yang mendambakan kebaikan/keluhuran. Seperti pada jenis-jenis slawatan umumnya, Peksimoi mengisahkan riwayat nabi Muhammad S.A.W. |
23. nDolalak |
![]() Kesenian ini tidak mengandung ceritera, jadi hanya merupakan tarian saja. Tarian rakyat ini termasuk tua dan hampir punah, sehingga jarang sekali dijumpai. |
24. Badui |
![]() Komposisi yang dipakai berbentuk barisan. |
25. Kobrasiswa |
![]() Pertunjukan ini dibagi menjadi dua bagian. Pertama adalah penari-penari bagian Rodad dan kedua adalah penari-penari bagian "start". |
26. Samroh Qosidahan |
![]() Pada umumnya kesenian ini banyak digemari dan dilakukan oleh remaja puteri. Samroh ini dapat dikatakan semacam vokal group yang menyanyikan lagu-lagu bernafaskan agama Islam. |
27. Dagelan Mataram 01 |
![]() |
28. Dagelan Mataram 02 |
![]() |
29. Dagelan Mataram 03 |
![]() |
30. Wayang Wong |
![]() |
31. Ludruk |
![]() |
32. Gamelan Sekaten |
![]() Kegiatan sekatenan sudah ada sejak jaman kerajaan Demak sebagai kerajaan Islam pertama di Jawa pada pertengahan abad ke-16. |