| 03 Kaliworo |
|
Situs Kaliworo A
Situs Kaliworo A (Candi Bulurejo) terletak di dusun Bulurejo, desa Sukorini, kecamatan Manisrenggo, kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Menurut penuturan penduduk, Candi Bulurejo dulunya dijaga oleh almarhum mbah Darso. Namun sepeninggal wafatnya, belum ada penduduk yang menjaga kawasan situs itu. Sempat pula diceritakan bahwa dahulu pernah dilakukan eskavasi Situs Candi Kaliworo A oleh sekelompok tim yang beranggotakan Bp3 dan tim peneliti dari Jepang, namun entah suatu masalah batuan yang sebelumnya sudah dikumpulkan kembali berserakan dan sebagian tertimbun lagi di dalam tanah.
Situs Kaliworo A yang dikenal oleh penduduk setempat dengan nama Candi Bulurejo (Candi Bulu) ini kondisinya sangat memprihatinkan dibandingkan dengan Situs Kaliworo B. Saya sempat terkejut ketika tiba di area situs, kondisi bangunan candi sudah tidak berbentuk lagi. Potongan batuan candi berserakan di sekitar kebun bambu yang cukup lebat.
Tidak dikeyahui apakah Candi Bulurejo ini merupakan candi tunggal atau candi induk yang didampingi oleh candi Perwara. Kondisi potongan batu yang berserakan dan lebatnya semak belukar yang tumbuh diantara pohon bambu cukup menyulitkan dalam mengamati kawasan ini. |
|
Situs Kaliworo B
Nama Situs Kaliworo mencuat ketika diberitakan media beberapa waktu lalu ketika terjadi banjir lahar dingin Gunung Merapi yang melewati aliran Kali Woro yang terletak tidak jauh dari area situs. Sebelumnya situs yang dinamai
Situs Kaliworo B ini hanya dikenal oleh masyarakat sekitar dan sedikit sekali masyarakat umum yang mengetahui keberadaan situs ini. Situs atau Candi Kaliworo B merupakan candi Hindu yang terletak di dusun Pacitan, desa Ngemplakseneng, kecamatan Manisrenggo, kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Saya mencoba menelusuri keberadaan Situs kaliworo setelah mengetahui informasi dari seorang teman yang tinggal di daerah Manisrenggo. Perjalanan menyusuri jalur truk pengangkut pasir kemudian berbesok melewati jalan aspal rusak hingga sebuah tanggul. Lokasi Situs Kaliworo berada di sebelah timur tanggul.
Disebuah sudut terpisah dari tumpukan batu candi, terdapat sebuah potongan batuan candi yang berukuran lebih besar. Sebelumnya saya itu merupakan bagian kuncup karena sambungan batu yang terdapat di bagian atas merupakan batu Ratna. Namun ternyata saya salah, bagian bawah potongan batu candi itu merupakan Yoni tanpa cerat (pancuran) dan dibagian atas merupakan batu Ratna. Saya kurang paham mengapa dipasang demikian karena Yoni terletak di bagian dalam candi dan batu Ratna berada di bagian paling atas candi.
Ketika saya mengelilingi reruntuhan candi, saya menemui artefak penting dari bangunan candi diantara puing-puing batuan. Sebuah batu antefiq dengan posisi tegak berada di tepi ujung reruntuhan. Selanjutnya saya tidak menemukan bagian lain yang menarik untuk diamati, sebelum meninggalkan lokasi saya memperhatikan lokasinya yang cukup dekat aliran Kali Woro. Saya hanya bisa berharap semoga Situs Kaliworo B ditangani serius oleh pemerintah dan instansi terkait untuk penyelamatan Situs Kaliworo yang setiap saat bisa terkena banjir lahar dingin Gunung Merapi.
Sumber : http://tarabuwana.blogspot.com/2010/01/situs-candi-kaliworo-b.html |
|
Administrative localization: Pacitan, Ngemplakseneng, Manisrenggo, Klaten, JT.
Geographical localization: 07° 39' 57.4" S Precision: 13m
Surroundings: In lower middle land, on the southern slope of gunung Merapi, within the extended bed of kali Woro.
Religion: Hindu.
Description: West of kali Woro, but within its dikes, one can see a small square base measuring 3.55m x 3.55m. On its western side, a kind of terrace, some 2.20m deep is visible; it might be remains of a porch.
Sculptures: One small yoni and a lingga are still visible on the site.
Sumber : Candi Space and Landscape - Véronique Myriam Yvonne Degroot |













































