| Makalah Komisi - E - (#46) |
|
Falsafah Kepemimpinan Bangsa Dalam Paribasan Jawa Abstrak:
1. rumongso melu handarbeni (merasa ikut memiliki), 2. wajib melu hangrungkebi (wajib ikut membela dengan ikhlas), dan 3. mulat sariro hangrasa wani (mawas diri dan memiliki sifat berani
Falsafah ini masih relevan diaplikasi di masa kini (Tedjowulan dalam http://www.bijak.web.id).
1. Spiritual, 2. Moral, dan 3. Manajerial.
Dimensi Spiritual terdiri dari tiga prinsip, yaitu: wijaya yang berupa sikap tenang, sabar, bijaksana; masihi samasta bhuwana yang berwujud mencintai alam semesta; dan prasaja yang berbentuk sikap hidup sederhana. Dimensi Moral terdiri dari enam prinsip, yaitu: mantriwira yang berwujud berani membela dan menegakkan kebenaran dan keadilan; sarjawa upasama yang berupa sikap rendah hati; tan satrisna yang berbentuk sifat tidak pilih kasih; sumantri yang berwujud sikap tegas, jujur, bersih, berwibawa; sih samasta bhuwana yang berbentuk kondisi dicintai segenap lapisan masyarakat dan mencintai rakyat; nagara gineng pratijna yaitu mengutamakan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi, golongan, dan keluarga. Dimensi Manajerial terdiri dari sembilan prinsip, yaitu: natangguan yaitu mendapat dan menjaga kepercayaan dari masyarakat; satya bhakti prabhu yaitu loyal dan setia kepada nusa dan bangsa; wagmiwag yaitu pandai bicara dengan sopan; wicaksaneng naya yaitu pandai diplomasi, strategi, dan siasat; dhirotsaha yaitu sikap rajin dan tekun bekerja dan mengabdi untuk kepentingan umum; dibyacitta yaitu lapang dada dan bersedia menerima pendapat orang lain; nayaken musuh dengan sikap menguasai musuh dari dalam dan dari luar; ambek paramartha yaitu pandai menentukan prioritas yang penting, serta waspada purwartha yaitu sikap selalu waspada dan introspeksi untuk melakukan perbaikan (http://sumedangonline.com). (http://mbayuisa.blogspot.com).
a. Menghormati dan Menjaga Aib Pimpinan
b. Menempatkan Diri
c. Bersikap Tenang dalam Menghadapi Masalah
d. Menjadi Teladan yang Baik
e. Memiliki Sikap Dewasa dan Legawa
f. Berani Berbuat Baik.
g. Bersikap Adil
h. Bersedia untuk Mengalah
i. Menjaga Kata-kata
j. Jangan Jumawa dan Merasa Serba Bisa
k. Gemar Menyantuni Rakyat
l. Mencintai Kehidupan yang Rukun
m. Tanpa Pamrih
n. Tidak Tergesa-gesa dalam Mengambil Keputusan
c. Gagalkah Kepemimpinan Jawa di Indonesia? (http://politik.kompasiana.com).
♦ Hartatik, et.al. 2001. Sari-sari piwulangan Basa Jawi Pepak. Surabaya: ♦ http://www.bijak.web.id/tips-sukses/tips-sukses-dalam-karier-ala-keraton.html. ♦ http://politik.kompasiana.com/2011/04/01/gagalnya-kepemimpinan-jawa-di- ♦ http://mbayuisa.blogspot.com/2011/05/falsafah-kepemimpinan-jawa.html. ♦ http://sriwinarni86.blogspot.com/2010/05/10-falsafah-kepemimpinan-jawa.html. ♦ http://joyosenggol.blogspot.com/2010/09/ciri-ciri-pemimpin-jawa.html. ♦ Kompas edisi Sabtu, 16 Agustus 2008 ♦ Moeljono, Djokosusanto. 2008. More About Beyond Leadership. ♦ Purwadi. 2009. Sejarah Sastra Jawa Klasik. Yogyakarta: Panji Pustaka ♦ Purwadi. 2010. Sejarah Asal-Usul Nenek Moyang Orang Jawa. ♦ Santoso, Imam Budhi. 2010. Nasihat Hidup Orang Jawa. Yogyakarta: ♦ Sumarlam. 2006. ”Struktur dan Makna Hubungan Antarunsur dalam ♦ Subroto, Suro & Tofani, Abi. --. Mumpuni Basa Jawi Pepak. Surabaya: |















