Ki-demang.com : Galeria

Kaca Ngajeng

kaca-ngajeng


ikon-buku-tamu

Gambar Kayon

gambar-kayon

Gambar Wayang

wayang-aksara-a
wayang-aksara-b
wayang-aksara-c
wayang-aksara-d
wayang-aksara-e
wayang-aksara-g
wayang-aksara-h
wayang-aksara-i
wayang-aksara-j
wayang-aksara-k
wayang-aksara-l
wayang-aksara-m
wayang-aksara-n
wayang-aksara-p
wayang-aksara-r
wayang-aksara-s
wayang-aksara-t
wayang-aksara-u
wayang-aksara-w
wayang-aksara-y

Gambar Gamelan

gambar-gamelan

    Jumlah Pengunjung

1280602
  Hari ini     :  Hari ini :500
  Kemarin     :  Kemarin :259
  Minggu ini   :  Minggu ini :752
  Bulan ini   :  Bulan ini :9343
  s/d hari ini   :  s/d hari ini :1280602
Jumlah Kunjungan Tertinggi
10-28-2025 : 2326
Pengunjung Online : 19

Kontak Admin.

email-kidemang

Wayang Kelompok Aksara S

Sitija - Solo

 Sitija-Solo

BAMBANG SITIJA adalah putra Sanghyang Wisnu dengan permaisuri Dewi Pratiwi. Putri Prabu Nagaraja, raja dikerajaan Sumur Jalatunda.
Bambang Sitija mempunyai adik kandung bernama Dewi Siti Sundari. Ketika Bathara Wisnu turun ke Marcapada menitis pada Prabu Kresna, raja negara Dwarawati, Sitija juga turun ke Marcapada sebagai putra Prabu Kresna.
Bambang Sitija sangat sakti, dapat masuk/amblas bumi serta memiliki kendaraan tunggangan berwujud Garuda berkepala raksasa bernama Wilmana.
Sitija juga memiliki Aji Pancasonabumi dan pusaka Cangkok Wijayamulya pemberian Bathara Wisnu.
Dengan kesaktiannya, Sitija merebut negara Surateleng dengan mengalahkan Prabu Narakasura, dan kemudian merebut negara Prajatisa dari kekuasaan Prabu Bomantara, negara Surateleng dan Prajatisa ia dijadikan satu.
Bambang Sitija memproklamirkan diri sebagai raja Prajatisa bergelar Prabu Bomanarakasura. Sitija menikah dengan Dewi Yadnyanawati/Hagnyanawati, putri Prabu Narakasura, raja Surateleng, dan memperoleh seorang putra bernama Arya Watubaji.
Akhir riwayatnya diceritakan, Sitija/Bomanarakasura tewas dalam peperangan melawan Prabu Kresna, ayahnya sendiri dengan senjata Cakra karena kesalahannya membunuh Raden Samba, putra Prabu Kresna dengan Dewi Jembawati, karena persoalan memperebutkan Dewi Hagnyanawati.


 kds penutup
wangsul-manginggil

  • < 42 Siti Sundari - Solo
  • 44 Srenggini - Banyumas >