Mdang i Bhumi Mataram

beranda

ikon-buku-tamu

kerajaan-mataram-kuno

kumpulan-makalah

kumpulan-artikel

candi-yogyakarta
prambanan
   01 Kabupaten Sleman - 77
   02 Kabupaten Bantul - 7
   03 Kabupaten Gunung Kidul - 6
   04 Kabupaten Kulon Progo - 5
   05 Kota Madya Yogyakarta - 1

candi-jawa-tengah
borobudur
   01 Kabupaten Klaten - 13
   02 Kabupaten Magelang - 79
   03 Kabupaten Boyolali - 10
   04 Kabupaten Temanggung - 23
   05 Kabupaten Semarang - 14
   06 Kabupaten Banyumas - 8
   07 Kabupaten Wonosobo - 5
   08 Kotamadya Semarang - 5
   09 Kabupaten Kendal - 7
   10 Kabupaten Banjarnegara - 6
   11 Kabupaten Batang - 4
   12 Kabupaten Pemalang - 2
   13 Kabupaten Tegal - 2
   14 Kabupaten Brebes - 2
   15 Kabupaten Purwodadi - 1
   16 Kabupaten Kudus - 1
   17 Kabupaten Purworejo - 2
   18 Kabupaten Purbalingga - 1
   19 Kabupaten Kebumen - 2

 relief-borobudur
relief-O-01
01 Relief Karmawibhangga
02-Caca-Jataka-1
02 Relief Jataka

prasasti
ikon-prasasti

video
00-mataram-kuno-1
Aneka Video Medang

jumlah-pengunjung
368215
  Hari ini     :  Hari ini :353
  Kemarin     :  Kemarin :156
  Minggu ini   :  Minggu ini :505
  Bulan ini   :  Bulan ini :4204
  s/d hari ini   :  s/d hari ini :368215
Jumlah Kunjungan Tertinggi
28.10.2025 : 1113
Pengunjung Online : 71

kontak-admin
email-kidemang

Candi Kabupaten Sleman - 77 Candi
01 Candi Abang

candi-abang-01

Gundukan bata candi yang tertutup rumput.

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/e/e5/Abang09_4_1.jpg 

 

candi-abang-02

Gua di kompleks Candi Abang.

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/d/df/Abang09_4_2.jpg 

 

candi-abang-03

Relief pada dinding gua
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/5/5e/Abang09_4_4.jpg


Candi Abang adalah sebuah candi Hindu yang terletak di Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Lokasi
Candi ini berada tidak jauh dari Candi Banyunibo dan Candi Barong, yaitu di Dusun Candiabang, Kelurahan Jogotirto, Kecamatan Berbah, Sleman, Yogyakarta. Tempat candi ini berada juga berdekatan dengan Bandara Adisucipto.
Pembangunan

Candi ini dibangun pada sekitar abad ke-9 dan ke-10 pada zaman Kerajaan Mataram Kuno. Meskipun demikian, candi ini diperkirakan mempunyai umur yang lebih muda dari candi-candi Hindu lainnya.
Arsitektur dan temuan

Candi yang berbentuk seperti piramid ini dinamakan Candi Abang karena terbuat dari batubata yang berwarna merah (abang dalam bahasa Jawa). Bentuk candi ini berupa segi empat dengan ukuran 36 m x 34 meter, sekarang banyak ditumbuhi rerumputan sehingga dari jauh nampak mirip seperti gundukan tanah atau bukit kecil.

Pada waktu pertama kali ditemukan, dalam candi ini terdapat arca dan alas yoni lambang dewa Siwa berbentuk segidelapan (tidak berbentuk segi empat, seperti biasanya) dengan sisi berukuran 15 cm.

Perusakan

Beberapa orang menganggap Candi Abang merupakan tempat penyimpanan harta karun pada zaman dahulu kala, oleh karena itu sering dirusak dan digali oleh orang tidak bertanggung jawab yang mencari harta peninggalan sejarah dan barang berharga. Hal demikian terjadi misalnya pada bulan November 2002.

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Abang


Administrative localization:
Blambangan, Jogotirto, Berbah, Sleman, DIY.

Geographical localization:
07° 48' 37.3" S
110° 28' 07.0" E
Precision: 7m
Alt.: 150m

 

Surroundings:
In lowland, atop of the 150m-high gunung Abang, 900m east of the Opak River. The hill rises in the middle of the plain between the Opak and the Gawe/Sorogeduk Rivers. Candi Abang is located 400m to the northwest of Sentono, 1250m to the northeast of Candirejo. From the candi, one has a magnificent view of the surroundings, including the Yogyakarta plain (west) and Mt Merapi (north). Eastwards and southwards, the eye encounters the impressive rocky barrier of the Gunung Kidul, which seems to form a crescent around Mt Abang.

 

Religion: Unknown.
Main features: Single temple.
State of preservation: Mound.

 

Description:
Candi Abang must have been a huge temple, but it is today reduced to a 6m-high heap of bricks without any shape. Some parts of the structure were apparently in stone, as testified by a stone base still lying a few meters away from the temple remains. Given its very bad state of preservation, it is impossible to draw any plan of the temple. A test pit revealed remains of a pit and a depression is still visible at its centre, suggested the presence of a temple pit or a stūpa inner chamber.
According to archaeological report the building stood in the middle of a courtyard covered with bricks (Laporan kegiatan Abang, Sentono and Jepang 2000: 3).

 

Inscriptions:
A short inscription has been found on the site and is dated 872 A.D. (Laporan kegiatan Abang, Sentono and Jepang 2000: 4).

 

Sumber : https://openaccess.leidenuniv.nl/handle/1887/13781

 

 penutup

  • 02 Arca Ganesa >