Mdang i Bhumi Mataram

beranda

ikon-buku-tamu

kerajaan-mataram-kuno

kumpulan-makalah

kumpulan-artikel

candi-yogyakarta
prambanan
   01 Kabupaten Sleman - 77
   02 Kabupaten Bantul - 7
   03 Kabupaten Gunung Kidul - 6
   04 Kabupaten Kulon Progo - 5
   05 Kota Madya Yogyakarta - 1

candi-jawa-tengah
borobudur
   01 Kabupaten Klaten - 13
   02 Kabupaten Magelang - 79
   03 Kabupaten Boyolali - 10
   04 Kabupaten Temanggung - 23
   05 Kabupaten Semarang - 14
   06 Kabupaten Banyumas - 8
   07 Kabupaten Wonosobo - 5
   08 Kotamadya Semarang - 5
   09 Kabupaten Kendal - 7
   10 Kabupaten Banjarnegara - 6
   11 Kabupaten Batang - 4
   12 Kabupaten Pemalang - 2
   13 Kabupaten Tegal - 2
   14 Kabupaten Brebes - 2
   15 Kabupaten Purwodadi - 1
   16 Kabupaten Kudus - 1
   17 Kabupaten Purworejo - 2
   18 Kabupaten Purbalingga - 1
   19 Kabupaten Kebumen - 2

 relief-borobudur
relief-O-01
01 Relief Karmawibhangga
02-Caca-Jataka-1
02 Relief Jataka

prasasti
ikon-prasasti

video
00-mataram-kuno-1
Aneka Video Medang

jumlah-pengunjung
368233
  Hari ini     :  Hari ini :371
  Kemarin     :  Kemarin :156
  Minggu ini   :  Minggu ini :523
  Bulan ini   :  Bulan ini :4222
  s/d hari ini   :  s/d hari ini :368233
Jumlah Kunjungan Tertinggi
28.10.2025 : 1113
Pengunjung Online : 2

kontak-admin
email-kidemang

Candi Kabupaten Sleman - 77 Candi
34 Kedulan

Candi Kedulan yang terletak di Desa Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, sekitar 2,5 km dari Candi Sambisari.Candi ini sedang dalam proses penggalian dan rekonstruksi, karena pada saat ditemukan, reruntuhan candi dalam keadaan tertimbun tanah yang berasal dari lahar G. Merapi.

 

candi kedulan pnri01

Candi Kedulan yang terletak di Desa Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, sekitar 2,5 km dari Candi Sambisari.Candi ini sedang dalam proses penggalian dan rekonstruksi, karena pada saat ditemukan, reruntuhan candi dalam keadaan tertimbun tanah yang berasal dari lahar G. Merapi.
Bangunan induk Candi Kedulan ditemukan pada tanggal 24 November 1993 secara tidak sengaja oleh penambang pasir. Candi berdenah bujur sangkar ini memiliki panjang 13.7 meter dan tinggi 8.009 meter.
http://candi.pnri.go.id/jawa_tengah_yogyakarta/kedulan/image/kedulan_utama1.jpg 

 

Bangunan induk Candi Kedulan ditemukan pada tanggal 24 November 1993 secara tidak sengaja oleh penambang pasir yang sedang menambang pasir di lahan gersang yang merupakan "tanah bengkok" desa Tirtomartani. Yang disebut "tanah bengkok" adalah tanah milik desa yang diperbolehkan untuk didayagunakan dan diambil hasilnya oleh kepala desa selama masa jabatannya. Penambangan pasir kemudian dihentikan, dilanjutkan penggalian arkeologi yang dilakukan oleh BP3 secara bertahap. Saat penggalian lanjutan, kondisi candi sudah roboh, batu-batunya terserak karena diterjang lahar Merapi dan terkubur pada kedalaman enam meter di bawah permukaan tanah. Setelah petugas arkeolog menggali sedalam tujuh meter di lahan seluas 4,000 meter persegi, terpampanglah candi induk Kedulan. Candi berdenah bujur sangkar ini memiliki panjang 13.7 meter dan tinggi 8.009 meter.

 

candi kedulan pnri02

Para ahli memperkirakan bahwa di kompleks Candi Kedulan terdapat sebuah candi utama yang menghadap ke timur, berhadapan dengan tiga buah candi perwara yang berjajar dari utara ke selatan. Perkiraan tersebut didasarkan pada kemiripan Candi Kedulan dengan Candi Sambisari yang telah selesai dipugar pada tahun 1985.
Baik Candi sambisari maupun Candi Kedulan merupakan candi Hindu. Bentuk dan ukuran candi utamanya juga tidak jauh berbeda. Kompleks candi dikelilingi pagar pembatas, terlihat dari adanya dinding sepanjang dua meter dari timur ke barat.
http://candi.pnri.go.id/jawa_tengah_yogyakarta/kedulan/image/kedulan_utama4.jpg 

 

candi kedulan pnri03

 http://candi.pnri.go.id/jawa_tengah_yogyakarta/kedulan/image/kedulan_utama6.jpg

 

Para ahli memperkirakan bahwa di kompleks Candi Kedulan terdapat sebuah candi utama yang menghadap ke timur, berhadapan dengan tiga buah candi perwara yang berjajar dari utara ke selatan. Kompleks candi dikelilingi pagar pembatas, terlihat dari adanya dinding sepanjang dua meter dari timur ke barat. Perkiraan tersebut didasarkan pada kemiripan Candi Kedulan dengan Candi Sambisari yang telah selesai dipugar pada tahun 1985. Baik Candi sambisari maupun Candi Kedulan merupakan candi Hindu. Bentuk dan ukuran candi utamanya juga tidak jauh berbeda. Di tengah bangunan utama terdapat lingga dan yoni. Perbedaan di antara keduanya hanyalah bahwa Candi Sambisari menghadap ke barat, sementara candi Kedulan menghadap ke timur. Pagar luar seperti yang ditemukan di Candi Kedulan terdapat juga di Candi Sambisari. Di Candi Kedulan ditemukan juga arca Durga Mahesasuramahardini di utara, arca Ganesha di barat, arca Agastya dan Mahakala di selatan, serta Nandiswara di kanan-kiri pintu masuk candi.

 

candi kedulan pnri04


Saat ini, yang sudah terbuka baru candi perwara yang berada di ujung selatan. Candi perwara ini berada empat meter di bawah permukaan tanah. Lokasi candi perwara ini berada persis di bawah jalan kampung.

http://candi.pnri.go.id/jawa_tengah_yogyakarta/kedulan/image/kedulan_perwara_utara1.jpg 

 

Saat ini, yang sudah terbuka baru candi perwara yang berada di ujung selatan. Candi perwara ini berada empat meter di bawah permukaan tanah. Lokasi candi perwara ini berada persis di bawah jalan kampung.

Sementara candi perwara tengah sedang dalam proses penggalian dan sudah menampakkan beberapa batu candi, sedangkan candi perwara di sisi utara sama sekali belum digali.

Pada masa penggalian, di dekat arca Agastya, ditemukan dua buah prasasti yang masing-masing panjangnya 75 cm, lebar 45 cm dan tebal sekitar 23 cm. Kedua prasasti ini ditulis dengan huruf Palawa dan berbahasa Sansekerta.

 

candi kedulan pnri05

Sementara candi perwara tengah sedang dalam proses penggalian dan sudah menampakkan beberapa batu candi, sedangkan candi perwara di sisi utara sama sekali belum digali.
http://candi.pnri.go.id/jawa_tengah_yogyakarta/kedulan/image/kedulan_perwara_tengah2.jpg 

 

candi kedulan pnri06

http://candi.pnri.go.id/jawa_tengah_yogyakarta/kedulan/image/kedulan_perwara_tengah1.jpg 

 

Menilik beratnya, kemungkinan besar sejak semula kedua prasasti yang dikenal dengan Prasasti Pananggaran dan Prasasti Sumundul tersebut memang terletak di tempat itu. Keduanya berangka tahun bertahun 791 Saka atau 869 Masehi. Menilik tahun pembuatan prasasti, diduga Candi Kedulan dibangun ketika Rakai Kayuwangi memerintah Kerajaan Mataram Hindu.

Kedua prasasti tersebut memuat ketetapan bahwa penggunaan bendungan di desa Pananggaran untuk kepentingan masyarakat dan bahwa pendapatan yang dihasilkan dari bendungan itu dibebaskan dari pajak oleh negara karena digunakan untuk mendanai Candi Kedulan.

 

Sumber : http://candi.pnri.go.id/jawa_tengah_yogyakarta/kedulan/kedulan.htm


Administrative localization:

Kedulan, Tirtomartani, Kalasan, Sleman, DIY.

 

Geographical localization:

07° 44' 33.2" S
110° 28' 11.0" E
Precision: 7m
Alt.: 165m

 

Surroundings:

In lowland, on flat ground, 35m east of the small sungai Wareng and 450m west of the Bening River, with a view on both Mount Merapi and Gunung Kidul. The site is located 1100m to the southwest of Pondok.

 

Religion: Hindu.
Main features: Sanctuary type 2; facing east; square; enclosure wall.
State of preservation: The base, as well as parts of the temple body, is preserved.

 

Description:

The temple was found under 3-4m of volcanic ashes, like Sambisari, Morangan and Wades. It was nevertheless badly damaged and is currently under restoration.
Its base is 13,5m square with a projection to the east, for the staircase.
A balustrade pierced on its eastern side by a small gopura bordered the platform. The pavement of the base had two levels: it is lower near the temple body than near the balustrade. On the highest level are 12 square column bases (4 on each side). On the lowest level, closer to the temple body, are 9 smaller column bases.
The temple body is 4,7m square, with 5 niches (one at the centre of the northern, western and southern walls, two on the eastern wall, on each side of the entrance door).
The cella measures 3,2m x 3,2m.
Numerous stones from the balustrade and even from the temple body are re-used from another structure. Traces of modifications are also visible at the gopura (it seems to have been made smaller) (Haryono 2003, Personal communication).
Remains of an enclosure wall have been found 13,17m south of the temple (Haryono 2003, Personal communication).

 

Sculptures:
Several sculptures were found among the remains, not far from their original position, i.e. a Durgā Mahīsāsuramardinī, a Ganeśa, a lingga and a yoni (Laporan ekskavasi Kedulan 1994). An Agastya would also have been discovered more recently (Haryono 2005, personal communication).

 

Inscriptions:
Two stone inscriptions have been discovered during excavations (Haryono 2005, personal communication), as well as two inscribed metal leaves (one of gold, the other of silver). The gold leaf reads "om lā om ō sah om jūr jū sah". The silver leaf reads "om lā om jū sah om raga jñana" (Laporan ekskavasi situs Kaliworo 1990: 32)

 

Miscellaneous archaeological finds:
An empty peripih casket was found in 2005 (Haryono 2005, personal communication).

 

Sumber : https://openaccess.leidenuniv.nl/handle/1887/13781

 

 penutup

  • < 33 Keblak
  • 35 Kepitu >