Mdang i Bhumi Mataram

Lokasi :
Dusun Gombong, Desa Paripurno, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang.

Sejarah :
Situs purbakala yang ditemukan di Dusun Gombong berada dilokasi makam. Dahulu terdapat sebuah Arca Nandi dan sebuah Arca Hindhu dengan posisi duduk bersila.
Selain itu batu bata besar yang kemungkinan adalah bagian - bagian penyusun sebuah candi tersebar di makam dan beberapa halaman rumah warga.

Batu bata candi yang berada dihalaman rumah warga

http://4.bp.blogspot.com/_1jdvrHIpmsw/TLZBCzBiH1I/AAAAAAAABMo/dalSB_woMg4/s1600/IMG_0732.jpg 

Batu bata candi yang dijadikan nisan

http://1.bp.blogspot.com/_1jdvrHIpmsw/TLZBHI2njeI/AAAAAAAABMs/ZjaZADAcjno/s1600/IMG_0734.jpg 

Batu bata candi yang berserakan di makam

http://3.bp.blogspot.com/_1jdvrHIpmsw/TLZBLzm6e_I/AAAAAAAABMw/dZ-P_f0i6Qg/s1600/IMG_0735.jpg 

Menurut cerita warga arca tersebut sudah pernah dicuri orang sekitar 5 tahun yang lalu. Akan tetapi ada kejadian aneh yaitu arca tersebut kembali lagi dengan sendirinya ke lokasi makam.
Setelah kejadian tersebut warga menganggap bahwa arca - arca tersebut adalah memang milik masyarakat Dusun Gombong. Sangat disayangkan kedua arca tersebut bukannya diamankan dan dilestarikan oleh masyarakat sekitar tetapi dijual untuk dana pembangunan rumah ibadah.
Saat ini yang tersisa di Dusun Gombong hanya batu bata besar yang berserakan dimakam dan sebagian dijadikan nisan.

Sumber : http://tarabuwana.blogspot.com/2010/10/situs-gombong.html

GOMBONG
Administrative localization:

Gombong, Paripurno, Salaman, Magelang, JT.

Geographical localization:

07º 36' 13.1" S
110º 08' 39.9" E
Precision: Map.
Alt.: 315m

Surroundings:

In lower middle land, on the first slopes of the Menoreh hills, in the valley of the Blubas River, that flows a few hundred meters south of the village.

Religion: Hindu.
Main features: Unknown.
State of preservation: Scattered bricks.

Description: Brick fragments are visible here.

Sculptures:
Several sculptures, now disappeared, were once visible in the hamlet: a bull (J.235), a Ganeśa (J.236), an Agastya (J.237), a Pārvatī (J.238) and fragments of the legs of another sculpture (J.234) (Pengumpulan Benda Magelang 1997-1998:).

Sumber : https://openaccess.leidenuniv.nl/handle/1887/13781