Mdang i Bhumi Mataram

Gunung Gono adalah sebuah bukit yang berada di Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang.
Bukit ini dikenal oleh masyarakat karena terdapat sebuah makam seorang tokoh penyebar agama Islam yaitu Kyai Mukri. Makam tersebut dikeramatkan dan sering dikunjungi para peziarah.
Dalam penjelajahan di daerah ini tujuannya adalah mencari keberadaan situs Hindhu yang konon berada dibukit ini.

Lokasi :
Dusun Gunung Gono, Desa Banyubiru, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang.

Gunung Gono

http://3.bp.blogspot.com/_1jdvrHIpmsw/TK9Cdi1C8pI/AAAAAAAABLU/BaPHCT3Zq8Q/s320/IMG_1493.jpg 

Rute :

Dari Tugu Bambu Runcing di Muntilan ikuti terus jalan yang menuju ke Yogyakarta.
Setelah melewati terminal Muntilan maka anda akan bertemu dengan sebuah perempatan lampu merah.
Belok kiri dan ikuti terus jalan tersebut sampai anda tiba di Desa Banyubiru. Ikuti terus jalan tersebut sampai anda melihat papan nama Makam Kyai Mukri di kiri jalan.
Diseberang papan nama tersebut ada sebuah jalan kecil, masuklah ke jalan tersebut dan anda akan sampai di Dusun Gunung Gono.
Parkirlah kendaraan anda dirumah warga sekitar dan naiklah ke atas bukit. Anda akan sampai di Situs Gunung Gono.

Sejarah :
Situs Gunung Gono merupakan situs purbakala yang berada diatas sebuah bukit di Kecamatan Dukun. Kondisi situs berada dekat dengan sebuah makam keramat Kyai Mukri. Dahulu situs ini banyak dikunjungi oleh penganut agama Hindhu dari berbagai daerah dan melakukan ibadah di tempat ini. Seiring dengan masuknya agama Islam, maka tempat ini mulai ditinggalkan.
Benda purbakala yang tersisa diatas bukit ini adalah sebuah Yoni yang sangat besar dan sebuah arca Ganesha. Yoni tersebut masih bagus kondisinya hanya sayang posisi Yoni ini terguling dan tidak terawat.
Sedangkan untuk Arca Ganesha keadaanya sangat memprihatinkan, kondisi arca ini hanya tersisa bagian perut sampai kaki dan jika tidak diamati dengan teliti orang tidak akan mengira batu tersebut adalah fragmen Arca Ganesha.

Yoni di puncak Gunung Gono

http://4.bp.blogspot.com/_1jdvrHIpmsw/TK9CsWZeyKI/AAAAAAAABLY/1JUcQTD-WN4/s320/IMG_1474.jpg 

Yoni ini posisinya terguling dan berukuran sangat besar

http://2.bp.blogspot.com/_1jdvrHIpmsw/TK9CwfdMDEI/AAAAAAAABLc/u0PpQPNcEjc/s320/IMG_1477.jpg 

Arca Ganesha yang hanya tersisa bagian perut dan kaki

http://2.bp.blogspot.com/_1jdvrHIpmsw/TK9DLUY8XeI/AAAAAAAABLg/qo_uWSW9UYI/s320/IMG_1483.jpg 

Bagian belakang Arca Ganesha

http://4.bp.blogspot.com/_1jdvrHIpmsw/TK9DPHAQegI/AAAAAAAABLk/CIBjy81q3c8/s320/IMG_1485.jpg 

Dari penemuan Arca Ganesha tersebut maka bukit ini disebut Gunung Gono oleh penduduk sekitar. Nama lain Ganesha adalah Gana, dimana orang Jawa menyebutnya Gono.

Sumber : http://tarabuwana.blogspot.com/2010/10/situs-gunung-gono.html

GONO (Gunung Gono)
Administrative localization:

Gunung Gono, Banyudono, Dukun, Magelang, JT.
Geographical localization: 07° 33' 10.4"
110° 19'12.3"
Precision: 25m
Alt.: 535m

Surroundings:

In upper middle land, on the top of the small gunung Gono, a hill that rises on the western slope of Mount Merapi. From the hill one can clearly see, Mounts Merapi, Merbabu and Sumbing. At the foot of gunung Gono, is one of the sources of the Birun River. North of hill, there is another branch of that river, while directly south of it flows kali Keji.

Religion: Hindu.
Main features: Unknown.
State of preservation: Scattered stones.

Description/sculptures:

Among the trees and bushes, one can still see a huge yoni lying on its side (1.15x1.15x1m; J.117) surrounded by river stones.5 Not far from the yoni are fragments of sculptures. A body is recognizable, with a rounded belly and little legs folded underneath. This might well be the Ganeśa mentioned by Verbeek (Verbeek 1891: 154). There is no trace of the stone urn mentioned by the Dutchman.

Sumber : https://openaccess.leidenuniv.nl/handle/1887/13781