| Makalah Komisi - C - (#25) |
|
Eufemisme Sebagai Tindak Komunikasi Yang Beradab Abstrak
• (1a) Ibu Harniti H.S. anggone ngayahi jejibahan dadi petinggi ing
Baik kata sèkèng ‘melarat’ dalam kalimat (1b) dan mlarat ‘melarat’ (dalam kalimat (a) masing-masing memiliki makna denotatif dan makna konotatif. Makna denotatif kata sèkèng dan mlarat, yaitu tidak berharta benda. Makna konotatif dari kata sèkèng dan kata mlarat masing-masing berbeda. Pada kata sèkèng ‘melarat, miskin’ mempunyai nilai rasa halus, sedangkan pada kata mlarat ‘melarat, miskin’ mempunyai nilai rasa kasar.
• (2b) Wengi kuwi, Susno Duadji dikunjara dening provos ana ing • (2a) Wengi kuwi, Susno Duadji diinepaké dening provos ana ing ‘Malam itu, Susno Duadji diinapkan oleh provos di Mako Brimob
Kata diinepake ‘diinapkan’ pada kalimat (2b) dan kata dikunjara ‘dipenjara’ pada kalimat (2a) masing-masing memiliki makna denotatif yang berbeda. Kata diinepake ‘diinapkan’ pada kalimat (2b) memiliki makna ditumpangkan tidur, sedangkan kata dikunjara ‘dipenjara’ pada kalimat (2a) memiliki makna dimasukkan ke dalam bangunan tempat mengurung orang hukuman. Makna konotatif dari kata diinepaké ‘diinapkan’ pada kalimat (2b) dan kata dikunjara ‘dipenjara’ pada kalimat (2a) masing-masing berbeda. Pada kata diinepake ‘diinapkan’ pada kalimat (2b) mempunyai nilai rasa halus, sedangkan pada kata dikunjara ‘dipenjara’ pada kalimat (2a) mempunyai nilai rasa kasar.
• (3a) Ing sawijining kalodhangan, Sri Mulyani ora selak yen • ‘Pada suatu kesempatan, Sri Mulyani tidak menampik jika • (3b) Ing sawijining kalodhangan, Sri Mulyani ora selak yen • ‘Pada suatu kesempatan, Sri Mulyani tidak menampik jika • (4a) Adhedhasar berita saka televisi, akeh warga sing ngarani yen • ‘Berdasar berita dari televisi, banyak warga yang menyebut jika • (4b) Adhedhasar berita saka televisi, akeh warga sing ngarani yen • ‘Berdasar berita dari televisi, banyak warga yang menyebut jika
Makna denotatif kurang raket ‘kurang dekat’ dalam kalimat (3b) tidak mengandung makna yang tegas karena memiliki makna tidak atau belum cukup dekat. Makna konotatif kurang raket ‘kurang dekat’ adalah congkrah ‘bertengkar’. Berbeda halnya dengan kata congkrah ‘bertengkar’ dalam kalimat (3a). Secara tegas kata congkrah ‘bertengkar’ mengandung makna denotatif kurang raket ‘kurang dekat’. Maksud diucapkannya frasa kurang raket ‘kurang dekat’ untuk memperhalus ucapan agar terdengar lebih sopan.
• (5a) Sawise bola-bali lara, wekasane Gesang Martohartono, dina • ‘Setelah berulang kali menderita sakit, akhirnya Gesang • (5b) Sawise bola-bali nandhang raga, wekasane Gesang • ‘Setelah berulang kali menderita sakit, akhirnya Gesang
Klausa nandhang raga ‘menderita sakit’ dalam kalimat (5b) memiliki makna denotatif menanggung badan yang tidak menyenangkan, sedangkan makna konotatifnya adalah lara ‘sakit’ seperti yang terdapat di dalam kalimat (5a). Makna konotatif klausa nandhang raga dalam kalimat (5b) dan kata lara dalam kalimat (5a) masing-masing berbeda. Pada klausa nandhang raga mempunyai nilai rasa halus dan pada kata lara mempunyai nilai rasa tidak halus.
• (6a) Nursan lan Ahmad Zaelani warga Palimanan minangka korban ‘Nursan dan Ahmad Zaelani warga Palimanan sebagai korban • (6b) Nursan lan Ahmad Zaelani warga Palimanan minangka korban • ‘Nursan dan Ahmad Zaelani warga Palimanan sebagai korban tinjo akhirat ‘meninjau akhirat’ dalam kalimat (6b) memiliki makna denotatif melihat alam setelah kehidupan di dunia, sedangkan makna konotatifnya adalah mati.
• (7a) Pekok lan goblok tenan kowe Jo, dikandhani kawit mau ora • ‘Tuli dan bodoh benar kamu Jo, diberitahu dari tadi tidak • (7b) Pego tenan kowe Jo, dikandhani kawit mau ora mudheng- • ‘Tuli dan bodoh benar kamu Jo, diberitahu dari tadi tidak mengeri-mengerti.’
Pego dalam kalimat (7b) merupakan akronim dari kata pekok ‘tuli’ dan kata goblok ‘bodoh’.
• (8a) Sikile tengen Susi sing bosok kapeksa dikethok kareben bisa • ‘Kaki kanan Susi yang membusuk terpaksa dipotong agar dapat (8b) Sikile tengen Susi sing bosok kapeksa diamputasi kareben bisa • ‘Kaki kanan Susi yang membusuk terpaksa dipotong agar dapat
Kata dikethok dalam kalimat (8a) dan kata diamputasi dalam kalimat (8b) meskipun artinya sama tetapi dalam situasi seperti itu akan memberikan kepercayaan dan tidak ngeri melihat atau mendengarnya dengan apa yang bakal terjadi dengan pasien tersebut.
♦ Aminuddin. 1985. Semantik: Pengantar Studi tentang Makna. ♦ Keraf, Gorys. 1981. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia. Kentjono, Djoko. 1982. Dasar-Dasar Linguistik Umum. Jakarta: UI. ♦ Padmosukotjo, S. 1958. Ngengrengan Kasusatran Djawa. Jogjakarta: ♦ Slametmulyana. 1964. Semantik. Jakarta: Fajar Bhakti. Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. ♦ Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka ♦ Verhaar, J.W.M. 1981. Pengantar Linguistik. Yogyakarta: Gadjah |














