Ki-demang.com : Candi

Kaca Ngajeng Candhi

ikon-kaca-ngajeng
 

ikon-buku-tamu

candi-prov-yogyakarta

candi-sleman
candi-bantul
candi-gunung-kidul
candi-kulon-progocandi-kota-yogyakarta


 candi-prov-jawa-tengah
candi-klaten
candi-magelang
candi-boyolali
candi-temanggung
candi-kabupaten-semarang
candi-banyumas
candi-wonosobo
candi-kota-semarang
candi-kendal
candi-banjarnegara
candi-batang
candi-pemalang
candi-tegal
candi-brebes
candi-purwodadi
candi-kudus
candi-purworejo
 candi-purbalingga
candi-kebumen

    Jumlah Pengunjung

0463454
  Hari ini     :  Hari ini :117
  Kemarin     :  Kemarin :141
  Minggu ini   :  Minggu ini :253
  Bulan ini   :  Bulan ini :2870
  s/d hari ini   :  s/d hari ini :463454
Pengunjung Online : 5

Kontak Admin.

email-kidemang

11 Plaosan Lor

candi plaosan wiki01

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/d/d6/Plaosan_Temple.jpg

 

candi plaosan pnri01

http://candi.pnri.go.id/jawa_tengah_yogyakarta/plaosan/image/plaosan1.JPG

 

Candi Plaosan terletak di Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, kira-kira 1,5 km ke arah timur dari Candi Sewu. Candi ini merupakan sebuah kompleks bangunan kuno yang terbagi menjadi dua, yaitu kompleks Candi Plaosan Lor (lor dalam bahasa Jawa berarti utara) dan kompleks Candi Plaosan Kidul (kidul dalam bahasa Jawa berarti selatan). Pahatan yang terdapat di Candi Plaosan sangat halus dan rinci, mirip dengan yang terdapat di Candi Borobudur, Candi Sewu, dan Candi Sari.

 

Candi Plaosan yang merupakan candi Buddha ini oleh para ahli diperkirakan dibangun pada masa pemerintahan Rakai Pikatan dari Kerajaan Mataram Hindu, yaitu pada awal abad ke-9 M. Salah satu pakar yang mendukung pendapat itu adalah De Casparis yang berpegang pada isi Prasasti Cri Kahulunan (842 M). Dalam prasasti tersebut dinyatakan bahwa Candi Plaosan Lor dibangun oleh Ratu Sri Kahulunan, dengan dukungan suaminya. Menurut De Casparis, Sri Kahulunan adalah gelar Pramodhawardani, putri Raja Samarattungga dari Wangsa Syailendra. Sang Putri, yang memeluk agama Buddha, menikah dengan Rakai Pikatan dari Wangsa Sanjaya, yang memeluk agama Hindu.

Pendapat lain mengenai pembangunan Candi Plaosan ialah bahwa candi tersebut dibangun sebelum masa pemerintahan Rakai Pikatan. Menurut Anggraeni, yang dimaksud dengan Sri Kahulunan adalah ibu Rakai Garung yang memerintah Mataram sebelum Rakai Pikatan. Masa pemerintahan Rakai Pikatan terlalu singkat untuk dapat membangun candi sebesar Candi Plaosan. Rakai Pikatan membangun candi perwara setelah masa pembangunan candi utamanya.

 

Pada bulan Oktober 2003, di kompleks dekat Candi Perwara di kompleks Candi Plaosan Kidul ditemukan sebuah prasasti yang diperkirakan berasal dari abad ke-9 M. Prasasti yang terbuat dari lempengan emas berukuran 18,5 X 2,2 cm. tersebut berisi tulisan dalam bahasa Sansekerta yang ditulis menggunakan huruf Jawa Kuno. Isi prasasti masih belum diketahui, namun menurut Tjahjono Prasodjo, epigraf yang ditugasi membacanya, prasasti tersebut menguatkan dugaan bahwa Candi Plaosan dibangun pada masa pemerintahan Rakai Pikatan.

 

Plaosan Lor

 

candi plaosan pnri04Candi Plaosan Lor merupakan sebuah kompleks percandian yang luas. Di depan (barat) kompleks Plaosan Lor terdapat dua pasang arca Dwarapala yang saling berhadapan, sepasang terletak di pintu masuk utara dan sepasang di pintu masuk selatan. Masing-masing arca setinggi manusia ini berada dalam posisi duduk di atas kaki kanannya yang terlipat dengan kaki kiri ditekuk di depan tubuh. Tangan kanannya memegang gada, sedangkan tangan kiri tertumpang di atas lutut kiri.

 

candi plaosan pnri05

http://candi.pnri.go.id/jawa_tengah_yogyakarta/plaosan/image/plaosanlor2.jpg


Di pelataran utara terdapat teras batu berbentuk persegi yang dikelilingi oleh deretan umpak batu. Diduga teras batu tersebut merupakan tempat meletakkan sesajian. Konon di atas teras tersebut tadinya terdapat bangunan dari kayu, sedangkan di atas masing-masing umpak tadinya terdapat sebuah arca Dhyani Buddha.

 

candi plaosan pnri06

http://candi.pnri.go.id/jawa_tengah_yogyakarta/plaosan/image/plaosanlor16.jpg

 

Teras yang serupa namun berukuran lebih kecil terdapat juga di selatan kompleks Candi Plaosan Lor. Di pelataran utara kompleks Candi Plaosan juga terdapat 6 buah stupa besar.

 

candi plaosan pnri07

http://candi.pnri.go.id/jawa_tengah_yogyakarta/plaosan/image/plaosanlor7.jpg

 

Di pusat kompleks Candi Plaosan Lor terdapat dua bangunan bertingkat dua yang merupakan candi utama. Kedua bangunan tersebut menghadap ke barat dan masing-masing dikelilingi oleh pagar batu.

 

candi plaosan pnri08

http://candi.pnri.go.id/jawa_tengah_yogyakarta/plaosan/image/plaosanlor7.jpg


Dinding batu yang memagari masing-masing candi utama dikelilingi oleh candi perwara yang semula berjumlah 174, terdiri atas 58 candi kecil berdenah dasar persegi dan 116 bangunan berbentuk stupa. Tujuh candi berbaris di masing-masing sisi utara dan selatan setiap candi utama, 19 candi berbaris sebelah timur atau belakang kedua candi utama, sedangkan 17 candi lagi berbaris di depan kedua candi utama. Hampir semua candi perwara tersebut saat ini dalam keadaan hancur.

 

candi plaosan pnri09

http://candi.pnri.go.id/jawa_tengah_yogyakarta/plaosan/image/plaosanlor14.jpg

 

candi plaosan pnri10

http://candi.pnri.go.id/jawa_tengah_yogyakarta/plaosan/image/plaosanlor4.jpg

 

Di setiap sudut barisan candi perwara masih terdapat sebuah candi kecil lagi yang dikelilingi oleh dua barisan umpak yang juga diselingi dengan sebuah candi kecil lagi di setiap sudutnya.

 

candi plaosan pnri11

http://candi.pnri.go.id/jawa_tengah_yogyakarta/plaosan/image/plaosanlor6.jpg

 

candi plaosan pnri12Di sisi barat pagar batu yang mengelilingi masing-masing bangunan utama terdapat sebuah gerbang berupa gapura paduraksa, dengan atap yang dihiasi deretan mahkota kecil. Puncak atap gapura berbentuk persegi dengan mahkota kecil di atasnya.

Masing-masing bangunan candi utama berdiri di atas kaki setinggi sekitar 60 cm tanpa selasar yang mengelilingi tubuhnya. Tangga menuju pintu dilengkapi dengan pipi tangga yang memiliki hiasan kepala naga di pangkalnya. Bingkai pintu dihiasi pahatan bermotif bunga dan sulur-suluran. Di atas ambang pintu terdapat hiasan kepala Kala tanpa rahang bawah.

 

candi plaosan pnri13

http://candi.pnri.go.id/jawa_tengah_yogyakarta/plaosan/image/plaosanlor9.jpg

 

candi plaosan pnri14

http://candi.pnri.go.id/jawa_tengah_yogyakarta/plaosan/image/plaosanlor5.jpg

 

Sepanjang dinding luar tubuh kedua candi utama dihiasi oleh relief yang menggambarkan laki-laki dan perempuan yang sedang berdiri dalam ukuran yang mendekati ukuran manusia sesungguhnya. Relief pada dinding candi yang di selatan menggambarkan laki-laki, sedangkan pada candi yang di utara menggambarkan perempuan.

 

candi plaosan pnri15

http://candi.pnri.go.id/jawa_tengah_yogyakarta/plaosan/image/plaosanlor8.jpg

 

Bagian dalam kedua bangunan utama terbagi menjadi enam ruangan, tiga ruangan terletak di bawah, sedangkan tiga ruangan lainnya terletak di tingkat dua. Lantai papan yang membatasi kedua tingkat saat ini sudah tidak ada lagi, namun pada dinding masih terlihat alur bekas tempat memasang lantai.

 

candi plaosan pnri16

http://candi.pnri.go.id/jawa_tengah_yogyakarta/plaosan/image/plaosanlor17.jpg

 

Di ruang tengah terdapat 3 arca Buddha duduk berderet di atas padadmasana menghadap pintu, namun arca Buddha yang berada di tengah sudah raib. Pada dinding di kiri dan kanan ruangan terdapat relung yang tampaknya merupakan tempat meletakkan penerangan. Relung tersebut diapit oleh relief Kuwera dan Hariti.

 

candi plaosan pnri17

http://candi.pnri.go.id/jawa_tengah_yogyakarta/plaosan/image/plaosanlor18.jpg

 

candi plaosan pnri18

http://candi.pnri.go.id/jawa_tengah_yogyakarta/plaosan/image/plaosanlor19.jpg

 

Di kiri dan kanan, dekat pintu utama, terdapat pintu penghubung ke ruangan samping. Susunan di kedua ruangan bawah lainnya, baik di bangunan utara maupun di bangunan selatan, mirip dengan susunan di ruang tengah. Di sisi timur terdapat 3 arca Buddha duduk berderet di atas padadmasana menghadap ke barat. Arca Buddha yang berada di tengah juga sudah raib.

 

Sumber : http://candi.pnri.go.id/jawa_tengah_yogyakarta/plaosan/plaosan.htm


Administrative localization:

Plaosan, Bugisan, Prambanan, Klaten, JT.

 

Geographical localization:

07° 44' 34.2" S33
110° 30' 16.2" E
Precision: 9m
Alt.: 163m

 

Surroundings:

In lowland, on flat ground, 150m east of the Borongan River and 250m east of kali Klongkongan. Plaosan Kidul is located 150m south of Plaosan Lor, 900m east of candi Gana and 1200m east of Sewu.

 

Religion: Buddhist.
Main features: Concentric compound; facing west; square central platform; enclosure wall.
State of preservation: There are no identifiable traces of the central building. To the west of the compound, heaps of stones indicate the presence of the secondary shrines. In a few cases, their bases are still preserved. Several of those secondary temples have been restored from base to superstructure. Stūpa are reduced to lose stones covering almost entirely the eastern part of the site. Neither the secondary shrines nor the stūpa can be counted.

 

Description: The site is nowadays badly damaged, but IJzerman was still able to give a fairly good idea of its general organization (IJzerman 1891: 103-105).
According to him, the complex was centred on a square terrace similar to structure C of Plaosan Lor. This base was surrounded on the northern, eastern and southern sides by three rows circular structures (probably stūpa).34 On its western side there was one row of stūpa and, to the outside, two rows of square shrines, facing the west.
Shrines here are quite different from those of Plaosan Lor and their plans show similarities with candi Bima, on the Dieng plateau. In place of the usual cella with, eventually, a small vestibule, a proportionally large room has been added to the west. The presence of this man)d)apa is translated at base level by a deep projection, breaking from the square plan. The main portion of the base is 5.46m (N-S) x 5.42m (E-W), while the projection is 3.62m x 1.82m. The cella is 2.86m x 2.84m, the mandapa 1.90m x 1.44m.36
The compound of Plaosan Kidul is located in the southeastern corner of the third enclosure wall of candi Plaosan Lor.37

 

Sculptures:
According to IJzerman, twelve Buddhist sculptures were found among the remains. Two goddesses and one bodhisattwa were on the stone platform, while 5 other bodhisattwa (among others Maitreya and Wajrapāni), one Amitābha and 3 goddesses were lying within or around the secondary shrines to the west of the compound (IJzerman 1891: 105 and pl. XXIX).
Inscriptions:
One stone inscription (784-803 A.D.?) (Wisseman Christie 2002-2004: nr 11).

 

Sumber : Candi Space and Landscape - Véronique Myriam Yvonne Degroot


kds penutupwangsul-manginggil

  • < 10 Plaosan Kidul
  • 12 Sewu >