Mdang i Bhumi Mataram

beranda

ikon-buku-tamu

kerajaan-mataram-kuno

kumpulan-makalah

kumpulan-artikel

candi-yogyakarta
prambanan
   01 Kabupaten Sleman - 77
   02 Kabupaten Bantul - 7
   03 Kabupaten Gunung Kidul - 6
   04 Kabupaten Kulon Progo - 5
   05 Kota Madya Yogyakarta - 1

candi-jawa-tengah
borobudur
   01 Kabupaten Klaten - 13
   02 Kabupaten Magelang - 79
   03 Kabupaten Boyolali - 10
   04 Kabupaten Temanggung - 23
   05 Kabupaten Semarang - 14
   06 Kabupaten Banyumas - 8
   07 Kabupaten Wonosobo - 5
   08 Kotamadya Semarang - 5
   09 Kabupaten Kendal - 7
   10 Kabupaten Banjarnegara - 6
   11 Kabupaten Batang - 4
   12 Kabupaten Pemalang - 2
   13 Kabupaten Tegal - 2
   14 Kabupaten Brebes - 2
   15 Kabupaten Purwodadi - 1
   16 Kabupaten Kudus - 1
   17 Kabupaten Purworejo - 2
   18 Kabupaten Purbalingga - 1
   19 Kabupaten Kebumen - 2

 relief-borobudur
relief-O-01
01 Relief Karmawibhangga
02-Caca-Jataka-1
02 Relief Jataka

prasasti
ikon-prasasti

video
00-mataram-kuno-1
Aneka Video Medang

jumlah-pengunjung
368236
  Hari ini     :  Hari ini :374
  Kemarin     :  Kemarin :156
  Minggu ini   :  Minggu ini :526
  Bulan ini   :  Bulan ini :4225
  s/d hari ini   :  s/d hari ini :368236
Jumlah Kunjungan Tertinggi
28.10.2025 : 1113
Pengunjung Online : 24

kontak-admin
email-kidemang

Kumpulan Artikel
Tiga Prasasti Masa Balitung - Halaman : 11 / 14

8. paṅgil, maṅhuri pu Cakra, paṅkur pu Siwadhyana, hañaṅan pu Suryya, tirip pu Kṛṣṇa, [1] wadihati pu Dapit (dan) makudur pu Samwṛda [2], semuanya diberi persembahan (berupa) bebed sepasang dan emas 8 māsa masing-masing. (untuk) mengundang saŋhyaŋ kudur (disediakan)

9. bebed sepasang (dan) emas 4 māsa. Juru dari Wadihati 2 (orang yaitu) juru dari desa Miramiraḥ (bernama) pu Rayuŋ, penduduk desa Miramiraḥ yang termasuk wilayah Wadihati, dilengkapi (oleh juru dari) Halaran (bernama) pu Dhanada, penduduk desa Pandamuan yang berstatus sebagai sīma wadihati [3]. Juru dari makudur 2 (orang yaitu) juru dari desa Taṅkil–

10. sugiḥ (bernama) pu Manike, penduduk desa Mantyāsiḥ yang termasuk wilayah Makudur, dilengkapi (oleh juru dari) Maṇḍyāṅin, penduduk desa Kahaṅattan yang termasuk wilayah Hamĕas, semuanya diberi persembahan (berupa) bebed sepasang dan emas 4 māsa masing-masing.




11. Semua juru bicara (yaitu) juru bicara dari (Rakryān Mapatiḥ) i Hino (yang berkedudukan di) Kaṇḍamuhi (bernama) saŋ Brahmīśāna, penduduk desa Gunuŋṅan yang termasuk wilayah Taṅkilan; juru tulis (dari Rakryān Mapatiḥ i Hino yang berkedudukan di) Watu Waraṇi (bernama) pu Manisar, penduduk desa Tamaliṅgaŋ yang termasuk wilayah Sirikan; juru bicara dari (Rakai) Halu (yang berkedudukan di)

12. Wisaga (bernama) pu Damodara, penduduk desa Paṇḍawuttan yang termasuk wilayah Tiru Raṇu; juru bicara dari (Rakai) Sirikan (yang berkedudukan di) Hujuŋ Galuḥ (bernama) pu Ayuddha, penduduk desa Turuwanban yang termasuk wilayah Tiru Raṇu; juru tulis dari (Rakai) Sirikan (yang berkedudukan di) Dharmmasinta (bernama) Rabuaḥ, penduduk desa Pās yang ter-

13. masuk wilayah Pās; juru bicara dari (Rakai) Wka (yang berkedudukan di) Wiridiḥ (bernama) pu Ḍaṇu, penduduk desa Skar Tāl yang termasuk wilayah Layuwataŋ; juru tulis dari (Rakai Wka yang berkedudukan di) Halaŋmanuk (bernama) pu Gowinda, penduduk desa Wanua Tṅaḥ yang termasuk wilayah Wurusiki; juru bicara dari (Saŋ Pamgat) Tiruan (yang berkedudukan di) Sumuḍan (bernama) Ḍapunta

14. Katimamaŋ, penduduk desa Wuṅkuḍu yang termasuk wilayah Kilipan, semuanya diberi persembahan (berupa) bebed sepasang dan emas 4 māsa masing-masing. Juru bicara dari (Rakai) Halaran (yang berkedudukan di) Rawanu (bernama) pu Watu, penduduk desa Hinapit yang termasuk wilayah Wka; juru bicara dari da-

15. linan (yang berkedudukan di) Waryya (bernama) pu Laksana, penduduk desa Wuatan yang termasuk wilayah Dalinan; juru bicara dari palarhyaŋ (yang berkedudukan di) Tumapal (bernama) pu Baka, penduduk desa Tuṅgu Manoṅan; juru bicara dari maṅhuri (yang berkedudukan di) Ranuī (bernama) pu Gupura, penduduk desa Hinapit

16. yang termasuk wilayah Wka; juru bicara dari paṅkur (yang berkedudukan di) Dadalan (bernama) pu Samodaya, penduduk desa Siṅhapura yang termasuk wilayah Mamrati; juru bicara dari hañaṅan (yang berkedudukan di) Raluk (bernama) pu Turuy, penduduk desa Ralua yang termasuk wilayah Wurusiki;

17. Juru bicara dari tirip (yang berkedudukan di) Rapaḍaŋ (bernama) pu Raghū, penduduk desa Ugihan yang termasuk wilayah Dalinan, semuanya diberi persembahan (berupa) bebed sepasang dan emas 2 māsa masing-masing. Pihujuŋ dari saŋ manāk (yang berkedudukan di) Paṅkur dan Lua (bernama) si Raṅhal,

18. penduduk desa Ralua yang termasuk wilayah Dalinan; (pihujuŋ) dari hañaṅan (yang berkedudukan di) Muṅgi (bernama) si Masusū, penduduk desa Muṅgi (yang berstatus sebagai) daerah perdikan; (pihujuŋ) dari tirip (yang berkedudukan di) Panawuṅan (bernama) si Laṅka, penduduk desa Watuantan yang termasuk wilayah Watuantan, semua diberi persembahan

19. (berupa) bebed sepasang dan emas 1 māsa masing-masing. Yang memberi batas dari Wadihati (bernama) pu Gutay, penduduk desa Miramiraḥ yang termasuk wilayah Wadihati; (yang memberi batas) dari Makudur (berkedudukan di) Relam (bernama) pu Phālguṇa, penduduk desa

20. Hopra yang termasuk wilayah Pikatan, (semua) diberi (persembahan berupa) bebed 2 pasang dan emas 8 māsa masing-masing termasuk ongkos jalannya. Pejabat desa dari desa perbatasan (yaitu)

dari Patapān yang termasuk wilayah kḍu (adalah) kalima [4] (bernama) si Dawa ayahnya Dewara dengan juru bicara (bernama) si Hyun ayahnya Mupu, (mereka) diberi

21. persembahan (berupa) bebed sepasang dan emas 4 māsa masing-masing, dari desa Pamigaran yang termasuk wilayah Patapān (adalah) kalima (bernama) si Gahata ayahnya Simpiḥ dengan gusti (bernama) si Śiwangīta ayahnya Satyaka, (mereka) diberi persembahan (berupa) bebed sepasang dan perak

[1]Paṅkur, hañaṅan (tāwan [recte: tawān]), tirip selalu disebut bersamaan. Dalam prasasti Kalasan (700 Śaka), ketiga pejabat itu disebut sebagai ādeśaśastrin, deśādhyakṣa dan mahāpurusa [recte: mahāpuruṣa]. Di dalam beberapa prasasti, ketiga jabatan ini disebut dengan saŋ māna katriṇī atau disebut dengan saŋ manāk saja. Menurut De Casparis tugas pokoknya adalah melakukan pengawasan agar perintah raja dilaksanakan (De Casparis, 1956: 220-221).

[2]Jabatan wadihati dan makudur dengan gelar saŋ pamgat atau samgat. Di dalam pelbagai prasasti kedua pejabat ini selalu bertindak sebagai pemimpin upacara penetapan daerah perdikan. Saŋ pamgat makudur bertugas sebagai orang yang mengucapkan sumpah sambil memotong ayam

[50]dan membantingkan telur di atas watu sima, sedangkan wadihati yang mempunyai sinonim dengan ayam tĕas, belum diketahui tugas yang sebenarnya (Boechari, 1977: 8).

[3]Sengaja tidak diterjemahkan, karena dapat diartikan bahwa desa Paṇḍamuan itu merupakan daerah perdikan milik Wadihati.

[4]Apa tugas dan kewajiban kalima belum jelas. Boechari dalam salah satu kuliahnya pernah menerangkan bahwa desa pada jaman dahulu umumnya terdiri dari beberapa kelompok desa, yang merupakan sistim pemukiman yang disebut moñcopat dan moñcolimo. Moñcopat adalah desa yang dikelilingi oleh 4 buah desa yang masing-masing terletak di ke-4 penjuru mata angin, sedangkan moñcolimo adalah kelipatan dari moncopat, yaitu suatu desa yang dikelilingi oleh 8 desa. Dalam hal ini kalima merupakan kepalanya, jadi jabatan ini setarap dengan jabatan per-bekel sekarang.

 

Sumber : http://epigraphyscorner.blogspot.com/search?updated-min=2014-01-01T00

 

penutup

 

  • < 10 Tiga Prasasti Masa Balitung Halaman 10
  • 12 Tiga Prasasti Masa Balitung Halaman 12 >